Tugumalang.id – Kota Malang memiliki pemuda potensial sebagai petarung MMA (Mixed Martial Arts). Dia adalah Rheza Arianto (22), warga Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Kini Rheza tengah mengembangkan bakatnya sebagai atlet bela diri campuran di MMA Fight Academy, California, Amerika Serikat.
Rheza mengaku sudah tiga bulan mengasah kemampuan di sana. Dia mengatakan bahwa MMA Fight Academy merupakan program seleksi potensi atlet muda MMA terbaik Indonesia dari Mola TV agar bisa tampil di Kids Warrior atau Road to UFC.
“Nanti tujuannya ada dua promotor MMA terbesar di dunia. Pertama namanya Kids Warrior atau liga 2 UFC. Lalu Road to UFC yang bakal saya lakoni saat ini,” kata Rheza.
Baca Juga: Usung Misi Kembalikan Kejayaan Tinju, Pertina Kota Malang Bakal Gelar Boxing Exebition
Perjuangan Rheza dalam MMA Fight Academy akan ditentukan pada Mei 2023 mendatang. Dia akan dipulangkan jika tak lolos seleksi. Namun jika lolos, dia akan tampil di Shanghai, China pada 27 Mei 2023.
“Di sini diseleksi lagi, nanti yang lolos akan ditentukan main di Kids Warrior atau Road to UFC di Shanghai, China. Kalau yang gak lolos dipulangkan,” paparnya.
Di sisi lain, dia mengungkapkan bahwa program latihan di MMA Fight Academy cukup menguras tenaga. Pasalnya, ada perbedaan kondisi dan budaya antara Amerika dan Indonesia.
Dia mengatakan, cuaca di Amerika sangat berbeda dengan Indonesia. Kemudian soal asupan makanan, di Amerika tidak bisa mengonsumsi makanan sembarangan agar stamina tetap terjaga.
Rheza mengaku sempat terkendala dengan asupan makanan saat menempa diri di Amerika. Dikatakan, dia tak bisa lagi makan sembarangan seperti saat latihan di Indonesia. Di Amerika, porsi makanan dijaga ketat dan diatur sedemikian rupa hingga pada kadar kalori makanan yang akan dikonsumsi atlet.
“Kami dapat makanan untuk tiga hari ke depan, jadi sekali dapat langsung 6 kotak. Isinya seperti nasi tiga sendok lalu sayurnya banyak dan dagingnya banyak. Jadi mengurangi karbo, banyak protein,” bebernya.
“Kalau di Indonesia bebas, kadang makan gorengan dan lainnya. Kalau di sini kan fight ada kelasnya, jadi kami setiap Minggu ditimbang. Nah pelatih menentukan anak ini harus menurunkan 15 kilo lagi atau naikkan berat badan lagi. Ini saya nurunin berat badan 10 kilogram,” imbuhnya.
Selain itu, Rheza juga berjuang untuk menyesuaikan diri dalam mengonsumsi susu protein yang harus diminum sebelum dan sesudah latihan untuk memenuhi asupan nutrisi.
“Dampaknya, latihan di sini otomatis meningkat karena intensitas latihan yang berbeda dan lebih tinggi. Sehingga performa meningkat,” kata dia.
“Secara keseluruhan, latihan di sini cukup menyenangkan meski capek karena kami menemukan dunia baru dan pelatih baru,” lanjutnya.
Dia juga tak lupa untuk melakukan refreshing di tengah padatnya jadwal latihan. Dia mengaku menyempatkan diri untuk jalan-jalan atau liburan seperti di Los Angeles untuk sejenak melepas penat ketika libur latihan.
Rheza mengungkapkan bahwa tak mudah untuk menembus MMA Fight Academy itu. Audisi pada akhir 2022 di Bali menjadi awal mula perjalanannya menuju negeri Paman Sam itu. Dia terpilih sebagai salah satu atlet MMA Indonesia asal Malang yang berhak menjalani training di California, Amerika.
Rheza memiliki latar belakang kemampuan bela diri Muaythai dan sempat ikut pemusatan latihan atau Pelatda Jatim pada 2018. Dia kemudian terjun di dunia MMA pada 2019. Saat itu dia juga menempa diri dalam Pelatda Kickboxing.
“Lalu saya harus keluar karena ada fight MMA. Lalu ikut Sambo Jatim dan saya dipanggil jadi atletnya untuk seleksi daerah dan saya juara 1,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A