MALANG, Tugumalang.id – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang berencana melakukan revitalisasi Pasar Buku Wilis, Kota Malang di 2023 ini. Anggaran sebesar Rp 1,5 milyar telah disiapkan untuk revitalisasi pasar buku itu.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyampaikan bahwa revitalisasi itu dilakukan lantaran para pedagang mengeluhkan atap pasar yang bocor ketika hujan mengguyur Kota Malang.
“Keluhan yang dirasakan di Pasar Wilis itu kan kalau hujan bocor atapnya,” kata Eko.
Untuk itu, Eko memgatakan akan merevitalisasi pasar buku tersebut agar tak bocor lagi. Selain itu, pihaknya juga akan memoles tampilan depan pasar hingga perbaikan sarana prasarana agar lebih menarik.
“Posisi pasar ini kan ada di tengah kota, maka revitalisasi ini akan kami sesuaikan dengan kondisi kota,” jelasnya.
“Jadi konsepnya nanti akan kami buat menyesuaikan kondisi wilayah Wilis. Intinya akan lebih bagus dari sekarang. Kalau pasarnya bagus, pedagang senang, pengunjung banyak,” imbuhnya.
Eko menyampaikan bahwa pengerjaan revitalisasi Pasar Buku Wilis tersebut telah dianggarkan sebesar Rp 1,5 milyar dan akan segera dilakukan pada Juni 2023 ini.
“Anggarannya Rp 1,5 milyar. Untuk pengerjaannya akan dimulai Juni ini. Targetnya maksimal November 2023 selesai,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Buku Wilis, Muharto menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik rencana revitalisasi itu. Sebab menurutnya, pasar buku tersebut memang sudah lama tak dilakukan perbaikan. Bahkan sudah banyak buku buku milik pedagang yang rusak ketika terkena air hujan dari atap yang bocor.
“Sudah 20 tahun tidak ada perbaikan di pasar ini, misal dihitung hitung mungkin ada kalau 2 truk buku kami yang rusak kena air. Karena setiap hujan pasti bocor,” bebernya.
Muharto mengaku sudah mengetahui rencana revitalisasi pasar buku tersebut. Dia bersama 68 pedagang lainnya juga akan direlokasi ke halaman Pasar Buku Wilis ketika revitalisasi itu mulai dikerjakan.
“Informasinya nanti separuh dulu yang diperbaiki, separuhnya direlokasi di depannya. Kalau itu selesai, baru gantian yang direlokasi,” ujarnya.
Dia berharap Pasar Buku Wilis bisa semakin ramai pengunjung setelah direvitalisasi. Sebab menurutnya, kondisi pasar yang menjual buku bekas dan buku baru itu kini mulai sepi pengunjung.
“Kondisi pasar sekarang ya bisa dilihat sendiri, sepi. Memang ramainya pasar ini ya saat musim siswa atau mahasiswa baru,” tuturnya.
“Jadi saat ini kami juga harus pandai pandai jualan untuk menyambung hidup. Misalnya jualan juga di marketplace. Mudah mudahan setelah direvitalisasi nanti jadi banyak pengunjung dan pembeli,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko