MALANG, Tugumalang.id – Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro pasang badan setelah pemainnya, Dedik Setiawan mendapat sorotan usai gagal menjalankan tugas eksekutor penalti saat berhadapan dengan Persebaya Surabaya.
Eksekusi yang dilakukan Dedik berhasil ditepis kiper Persebaya, Andika Ramadhani membuat Arema FC gagal menyamakan kedudukan dan harus mengakui keunggulan Persebaya.
Tim berjuluk Singo Edan takluk dengan skor akhir 0-1 di laga pekan ke 30 BRI Liga 1 2023-2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Respons Almeida Soal Nyanyian Ganti Pelatih Arema FC
Tak ingin pemainnya terus mendapat sorotan dan kritikan. Widodo menjelaskan bahwa kegagalan dalam mengeksekusi penalti di pertandingan sepak bola adalah hal wajar.
Pelatih asal Cilacap, Jawa Tengah itu mengungkapkan bahwa Dedik memang salah satu eksekutor penalti Arema FC selain Charles Lokolingoy dan Julian Guevara. Selama sesi latihan ketiganya memang disiapkan sebagai eksekutor saat Arema FC mendapat hadiah penalti.
Alasan mengapa Lokolingoy tidak menjadi eksekutor penalti di laga melawan Persebaya. Widodo menyebut pemain berpaspor Australia itu merasa kurang siap sehingga Dedik ditunjuk sebagai eksekutor.
Baca Juga: Ini Penjelasan Pelatih Arema FC Tetap Mainkan Evan Dimas, Padahal Dicoret Timnas karena Cidera
“Kita sudah siapkan pertama Lokoli (Lokolingoy), Dedik, dan Julian. Mungkin Lokoli tidak siap jadi ada Dedik. Tapi selama ini waktu latihan selalu masuk,” ungkapnya.
Sementara soal penampilan pemain Arema FC yang dianggap tampil kurang lepas saat melawan Persebaya. Mantan pelatih Bali United dan Persita Tangerang itu menilai penampilan kurang lepas anak asuhnya karena beban wajib menang.
Namun yang diinginkan Widodo adalah seharusnya pemain bisa tampil lepas dengan fighting spirit yang tinggi sejak awal laga.
“Wajar untuk pemain karena mungkin kita wajib menang. Tentunya inilah yang tidak boleh terjadi dipertandingan berikut. Kita pengen menang, kita harus fight dari awal,” jelas Widodo.
“Kita harus keluar dan berani. Jangan takut salah dan ini yang nantinya akan terus kita motivasi pemain dari start harus sudah baik,” imbuh Widodo.
Kekalahan dari Persebaya membuat posisi Arema FC semakin mengkhawatirkan karena mereka masih berada di tepi jurang degradasi dengan menempati posisi ke-15 mengoleksi 31 poin.
Mau tidak mau jika ingin selamat dari ancaman turun kasta di akhir musim. Dendi Santoso dkk harus bisa memaksimalkan empat laga tersisa dengan meraih hasil positif.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A