MALANG, Tugumalang.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang turut andil dalam memberi pendampingan literasi keuangan kepada puluhan pelaku UMKM Malang Raya di Universitas Islam Malang (Unisma), Selasa (5/3/2024).
Analis Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Malang, Fetri Andriani, menyampaikan bahwa dalam keberhasilan usaha, wajib memiliki literasi finansial yang baik.
Beberapa kendala yang dialami pelaku UMKM selama ini, lanjutnya, yakni omzet meledak tapi kantong cekak. Kemudian, dagangan laris tapi modal habis, bisnis untung tapi tidak bisa menabung, sampai hutang bikin hidup tidak tenang.
Baca Juga: Sugiarto Kasmuri Promosi Jabatan Jadi Direktur Direktorat Internal Audit OJK
Bahkan, 63 persen usaha mikro dan kecil mengalami kerugian yang tidak disadari dan berlangsung bertahun-tahun. Salah satunya, karena kurangnya pengelolaan keuangan usaha seperti pencatatan keuangan, tercampurnya keuangan usaha dan pribadi, serta sulitnya menghitung laba dan harga naik.
“Ketika para pelaku UMKM belajar pembukuan ini, akan sangat bermafaat sekali untuk melihat bagaimana posisi keuangan usaha,” kata Fetri.
Dikatakan, perencanaan keuangan yang baik dapat membantu UMKM menentukan prioritas utama dalam mengelola hasil usaha.
Dalam penyiapkan perencanaan keuangan, pelaku UMKM patut memperhitungkan inflasi, kenaikan bunga, investasi, termasuk risiko-risiko apa saja yang akan terjadi di masa depan.
Baca Juga: OJK Malang Ingatkan Telat Bayar Payleter Bisa Coreng Catatan BI Cecking, Ngajukan KPR Bisa Ditolak
“Kalau ragu, bisa datang ke OJK, bisa kita bantu mengenali legalitas lembaga keuangan yang tepat untuk berinvestasi saat menyusun perencanana keuangan,” jelasnya.
OJK sendiri, bertugas untuk mengatur, mengawasi dan melindungi konsumen dari lembaga jasa keuangan. Seperti perbankan, leasing, asuransi, pegadaian, fintech yang berada di bawah pengawasan OJK
“Mengenai mau mengecek hutang, atau kolektibilitasnya juga bisa. Datang saja ke kantor OJK, kami tidak memungut biaya sepeser pun,” tambah dia.
Lebih jauh, ia juga berbagi tips mengelola keuangan bagi pelaku UMKM. Pertama, pisahkan catatan dan rekening keuangan pribadi dengan keuangan usaha.
Kedua, berikan gaji pada diri sendiri untuk keperluan pribadi. Tips ketiga, proteksi jiwa dan usaha. Keempat, menangkap peluang untuk menghadapi kebutuhan pasar dan kelima, optimalkan aset.
“Hal ini penting bagi probadi maupun bisnis adalah untuk mewujudkan tujuan. Perencanaan keuangan yang baik, akan berdampak pada kesehatan keuangan pribadi maupun bisnis,” tutupnya.
Sementara itu, Dekan FEB Unisma Nur Diana SE MSi menambahkan pelatihan ini menjadi bagian dari peningkatan literasi keuangan pada pelaku UMKM sekaligus bentuk implementasi tri dharma perguruan tinggi.
“Di Indonesia sendiri keterjangkauan perbankan ke UMKM masih di angka 20 persen, yang mana tergolong masih dalam kategori rendah,” lanjutnya.
Untuk itu, perempuan berhijab ini menegaskan bahwa konsep bisnis wajib teliti, keuangan perusahaan dan keuangan pribadi harus terpisah sehingga laporan keuangan lebih akurat dan dapat menjadi tolak ukur dalam menentukan arah bisnis.
“Target dari pelatihan ini adalah peserta memiliki kompetensi keuangan dan dinyatakan kompeten oleh sertifikasi Zahir Accounting,” tukasnya.
Diketahui, sederet akademisi maupun praktisi hadir mengisi rangkain acara. Mulai dari Dekan FEB Unisma Nur Diana SE MSi hingga tiga dosen Akuntansi Syariah FEB Unisma. Mereka adalah Arista Fauzi Kartika Sari SPd MSA; Dewi Diah Fakhriyyah SE MSA; kemudian Nuril Badria SAk MAk
Peserta bahkan mendapat banyak materi dan ilmu-ilmu baru. Mulai dari pengenalan dasar akuntansi, pencatatan transaksi akuntansi, prinsip-prinsip pelaporan keuangan, penyusunan laporan keuangan, sampai membuat laporan keuangan dengan memanfaatkan aplikasi.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : Tiko dan Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A