Tugumalang.id – Operasional Pasar Induk Among Tani di Kota Batu, Jawa Timur, resmi dimulai pada Senin, 2 Oktober 2023. Di hari pertama pembukaan, pasar yang dibangun menggunakan APBN senilai Rp166 miliar itu sudah dipenuhi pengunjung.
Pantauan tugumalang.id sejumlah pedagang di lantai 1 hingga lantai 3 zona kuliner sudah mulai berjualan. Sejumlah pengunjung juga tampak lalu lalang. Ada yang berbelanja, ada juga yang hanya sekedar berjalan-jalan.
Seperti diakui Ahmad Syaiful, warga asal Desa Sidomulyo, yang penasaran dengan rupa pasar baru tersebut. Menurut dia, isi pasar baru ini memang selaras dengan kemegahannya seperti terlihat dari depan.
Baca Juga: Pasar Induk Among Tani Kota Batu Ditargetkan Beroperasi Awal Oktober 2023
“Besar sekali, sampai capek ya kalau keliling. Bagus, tapi saya lihat kamar mandinya perlu ada petugas karena kotor. Ini saya lihat juga masih banyak kios yang tutup, mungkin masih awal-awal ya,” kata dia.
Informasi dihimpun, rata-rata pedagang yang belum berjualan masih bersiap diri sembari menunggu hari baik untuk membuka kiosnya.

Kepala UPT Pasar Besar Kota Batu, Agus Suyadi, menuturkan di hari pertama pembukaan ini kata dia sudah ada sekitar 80 persen pedagang yang mulai membuka kios. Saat ini, pedagang belum ditarik retribusi.
“Semua masih gratis, kami belum menarik retribusi karena regulasinya belum berlaku. Mungkin baru keluar 1-2 bulan ke depan,” kata dia.
Baca Juga: Undian Jatah Kios Dimulai, Pedagang Pasar Induk Among Tani Segera Boyongan
Nanti, masih ada tersisa sekitar 20 persen pedagang akan bersiap menempati kios baru pada tahap kedua.
“Nanti setelah penataan gelombang pertama selesai baru pindahan gelombang kedua. Saat ini, pada gelombang pertama saja masih ada yang belum ambil kunci,” kata dia.
Sementara itu, menurut salah satu penjual jajanan kering, Totok mengeluhkan kondisi luasan kios yang terlalu kecil. Sebab itu, dia terpaksa menaruh dagangan lain di luar kios agar juga terlihat oleh pengunjung.
“Sebelumnya, kios saya itu kan ada 2 ukuran 3×3 meter dan 2×1,5 meter. Sekarang saya dapat 2 kios juga, tapi ukurannya hanya 2×2 meter dan 1,5 meter. Ya gak cukup dong, akhirnya saya taruh di luar saja,” keluhnya.
Kendati demikian, Totok mengaku menerima saja dan tetap berjualan. Di hari pertamanya, penjualan jajannya masih belum ramai. Rata-rata pengunjung yang datang hanya melihat-lihat saja. Sejauh ini, dia hanya melayani para langganan.
“Ya, semoga kedepannya ramai terus dan pedagang di sini bisa sejahtera ya. Saya harap retribusi dan biaya sewa kiosnya juga disesuaikan,” harapnya.
Salah satu pedagang lain, Khoirul menambahkan jika nantinya berharap pasar bisa menambah fasilitas instalasi listrik untuk freezer para pedagang daging seperti dirinya. “Instalasi listriknya masih kurang, freezer ini kan penting bagi kami pedagang daging,” tuturnya.
Sementara, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai berharap di hari pertama pembukaan pasar ini dapat memacu perekonomian masyarakat.
“Saya harap dengan aktifnya Pasar Induk Among Tani ini, perekonomian Kota Batu nanti bisa terus berputar,” harapnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A