Malang, TuguMalang.id – Belakangan ini, isu tentang melemahnya nilai mata uang kembali ramai diperbincangkan. Meski sering dianggap sebagai urusan para ekonom atau pemerintah, kenyataannya, pelemahan nilai tukar bisa berdampak langsung pada kehidupan kita sehari-hari.
Dampaknya cukup terasa: harga barang impor naik, biaya liburan ke luar negeri jadi lebih mahal, bahkan harga bahan pokok pun bisa ikut melonjak. Lantas, apa saja penyebab nilai mata uang bisa turun?
Berikut ini beberapa faktor utama yang memengaruhi nilai tukar mata uang:
1. Inflasi yang Tinggi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Ketika inflasi tinggi, daya beli masyarakat menurun karena uang yang sama hanya bisa membeli lebih sedikit barang. Inflasi yang tidak terkendali bisa menciptakan ketidakstabilan ekonomi dan membuat nilai tukar mata uang melemah di pasar internasional.
Baca juga: Emas Penyumbang Inflasi Tertinggi Kota Malang Sepanjang 2024
2. Defisit Neraca Perdagangan
Jika sebuah negara lebih banyak mengimpor daripada mengekspor, permintaan terhadap mata uang asing meningkat. Sebaliknya, permintaan terhadap mata uang lokal menurun. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan nilai tukar mata uang lokal turun.
3. Perbedaan Suku Bunga
Investor global cenderung menyimpan dana mereka di negara dengan tingkat suku bunga tinggi. Jika suku bunga di suatu negara lebih rendah, aliran modal asing keluar, mengurangi permintaan terhadap mata uang lokal, yang kemudian menyebabkan nilainya turun.
4. Tingginya Utang Negara
Utang yang terlalu besar bisa menurunkan kepercayaan investor terhadap kemampuan negara dalam membayar utangnya. Dalam kondisi ekstrem, negara mungkin mencetak lebih banyak uang untuk membayar utang—yang justru bisa memicu inflasi dan memperburuk nilai tukar mata uang.
Baca juga: Tahun 2024 Segera Berakhir, OJK Malang Pastikan Tingkat Inflasi Tetap Terkendali
5. Penurunan Harga Komoditas
Negara-negara yang bergantung pada ekspor komoditas seperti minyak, gas, batu bara, atau kelapa sawit sangat terpengaruh oleh harga pasar global. Jika harga komoditas turun, pendapatan negara ikut menurun, dan ini bisa memperlemah nilai tukar mata uang.
6. Ketergantungan pada Sektor Tertentu
Jika ekonomi sebuah negara terlalu bergantung pada satu sektor, seperti pariwisata atau energi, maka guncangan di sektor itu bisa berdampak besar. Pendapatan negara menurun, investor menarik dananya, dan nilai tukar mata uang ikut tertekan.
7. Pengaruh Mata Uang Negara Mitra Dagang
Nilai tukar mata uang negara mitra dagang juga berpengaruh. Jika mata uang negara mitra melemah, produk mereka jadi lebih murah di pasar global. Ini bisa membuat ekspor dari negara kita kalah saing, sehingga pendapatan devisa menurun dan nilai mata uang ikut melemah.
Kenapa Stabilitas Nilai Mata Uang Penting?
Melemahnya nilai mata uang tidak terjadi begitu saja. Banyak faktor yang saling berkaitan—baik dari dalam negeri seperti inflasi dan utang, maupun faktor eksternal seperti harga komoditas global dan kondisi ekonomi mitra dagang.
Oleh karena itu, menjaga stabilitas ekonomi dan membangun kepercayaan pasar sangat penting. Karena pada akhirnya, dampak dari melemahnya nilai mata uang akan dirasakan langsung oleh masyarakat.
Menjaga kesehatan ekonomi bukan hanya tugas pemerintah atau bank sentral. Ini adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Keshia Putri Susetyo /magang
redaktur: jatmiko