MALANG – Integritas, menjadi salah satu penekanan yang ditanamkan oleh Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewaganegaraan (PPkn) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) dalam Ngobrol Pintar (Ngopi) Bareng Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang.
Kaprodi PPKn Romadhon MPd menjelaskan, pemilu merupakan isu yang selalu menarik untuk dibahas. Hal ini, sering dalam penyelenggaraan, pemilu dianggap seolah-olah hanya urusan pihak terkait, seperti KPU, KPPS hingga Bawaslu.
Menurutnya, keterlibatan warga Negara dalam setiap kontestasi politik sangat berpengaruh dalam era demokrasi. Sebab, kemajuan demokrasi tak terlepas dari keterlibatan warga Negara untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik dan berintegritas.
“Kami tidak ingin para kaum terdidik, terlebih para sarjana lulusan perguruan tinggi masih pragmatis dalam melihat pesta demokrasi. Politik jangan terus disandingkan dengan Uang, beras, dan jenis lainnya. Kaum terdidik harus menjadi lokomotif-edukatif dalam membangun integritas pemilu,” ujarnya dalam kegiatan bertema ‘Integritas Pemilu : Warga Negara Bisa Apa?’ itu.
Ketua Bawaslu Kota Malang, Alim Mustofa mengatakan, integirtas pemilu merupakan sandaran tertinggi dalam mewujudkan cita-cita pendiri bangsa. Terlebih, integritas juga punya makna yang sederhana yaitu memiliki komitmen yang tinggi terhadap profesi.
“Jika bicara integritas, sepakat kita sandarakan pada lima sila Pancasila ini, maka clear sebagai elemen stakeholder pemilu di bidang masing-masing,” jelas dia.
Tak jauh berbeda, anggota DPRD Kota Malang, Ahmad Farih Sulaiman menambahkan jika optimalisasi keterlibatan warga Negara yang merupakan salah satu pilar demokrasi. Ia sepakat ke depan kita optimalisasikan peran pemuda terlebih mahaasiswa untuk menjadi pengawas partisipatif. Agar perjalanan demokrasi yang panjang ini terus membaik dan warga Negara sejahtera.
“Kegiatan ini dalam rangka penandatanganan Memorandum of Agreement (MaA) antara Bawaslu Kota Malang dengan Prodi PPKn Unikama sebagai implementasi kebijakan pemerintah terkait 8 IKU Perguruan tinggi yang salah satunya praktisi mengajar di kampus, jadi Prodi PPKn ke depan akan melibatkan beberapa praktisi untuk mengajar beberapa matakuliah yang beririsan dengan profesi yang ditekuni”, pungkasnya.