Minggu, Mei 18, 2025
Tugumalang.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
Tugu Malang ID
No Result
View All Result
Home Asli Malang

Museum Singhasari Gudangnya Artefak Kabupaten Malang

Redaksi by Redaksi
Maret 7, 2022 5:53 pm
in Asli Malang
Museum Singhasari

Replika Arca Bhairawa di Museum Singhasari. Foto: Aisyah Nawangsari

Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

MALANG – Belajar sejarah akan lebih menyenangkan jika melihat langsung benda-benda kuno yang menjadi saksi peradaban nenek moyang.

Dengan melihat artefak, gambaran peristiwa-peristiwa yang terjadi ratusan tahun lalu akan terlihat lebih nyata dan lebih dekat.

READ ALSO

Berburu Majalah Bekas di Pasar Velodrome Malang, Surga bagi Pecinta Literasi Lawas

Daftar SPBU 24 Jam di Malang Sebagai Referensi Pemudik Agar Tidak Kehabisan Bahan Bakar saat Mudik Lebaran

Bagian depan Museum Singhasari. Foto: dok.

Salah satu tempat yang bisa dijadikan tempat belajar sejarah adalah Museum Singhasari yang terletak di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Museum ini berada di perumahan Singhasari Residence, sekitar 3 kilometer dari Pasar Singosari.

Begian depan museum berupa taman yang dilengkapi dengan patung Ken Dedes dan Ken Angrok, pemimpin Kerajaan Singosari yang terkenal akan kisahnya.

Jalan setapak di taman tersebut mengarahkan pengunjung ke Pendopo yang di bagian depannya “dijaga” oleh dua patung Dwarapala. Lalu di tengah pintu masuk Pendopo, pengunjung akan menemui pintu Lingga-Yoni.

Diorama sejarah Kerajaan Singosari. Foto: Aisyah Nawangsari

Di sisi kanan Pendopo, terdapat selasar yang dindingnya berisi gambar ilustrasi tokoh-tokoh dari kidung Topeng Malangan yang berjudul Panji Magasmara.

Turun ke bawah dari selasar, pengunjung akan menemui ruang pameran dengan koleksi-koleksi artefak dari berbagai jaman.

“Beberapa koleksi di sini ada yang asli, ada juga yang replika,” ujar pemandu museum, Bagus Roseno saat mendampingi Tugu Malang menjelajahi Museum Singhasari.

Koleksi Topeng Malangan karya Mbah Karimun. Foto: Aisyah Nawangsari

Salah satu koleksi replika di museum ini adalah Arca Bhairawa yang aslinya ada di Museum Leiden, Belanda.

“Kalau koleksi yang asli di museum ini ada batu-batu ini,” ucap Bagus sambil menunjukkan sekelompok batu berwarna merah bata dan kelabu yang berada di tengah-tengah ruangan.

Batu-batu tersebut merupakan bagian dari situs-situs bersejarah yang ada di Malang. Salah satunya berasal dari situs Sekaran dan Watugede.

Ada juga koleksi keris khas Singosari yang sebelumnya dimiliki kolektor keris asal Kecamatan Tumpang. Menariknya, dari tujuh buah keris yang dipamerkan, hanya satu yang asli.

“Dia (kolektor) bilang salah satu dari tujuh keris ini ada yang asli. Tapi nggak dikasih tahu yang mana,” ujar Bagus.

Tokoh-tokoh dalam kidung Panji Margasmara. Foto: Aisyah Nawangsari

Selain artefak dari masa kerajaan-kerajaan kuno, Museum Singhasari juga menyimpan koleksi topeng-topeng karya Maestro Topeng Malangan, Mbah Karimun.

“Ini adalah topeng-topeng karya Mbah Karimun sebelum beliau wafat. Ada 72 topeng yang mewakili 72 karakter manusia. Tapi nggak semuanya dipamerkan,” jelas Bagus.

Patung Ken Dedesa di bagian depan museum. Foto: Aisyah Nawangsari

Ada pula diorama atau sajian tiga dimensi dari kisah Ken Angrok saat merebut kekuasaan dan istri Akawu Tunggul Ametung. Diorama dibuat dengan apik dan mendetail sehingga pengunjung bisa langsung paham dan bisa membayangkan kejadian yang sebenarnya.

Ke depannya, Museum Singhasari akan lebih banyak menyajikan ilustrasi dan visualisasi sejarah dari kerajaan-kerajaan yang ada di Malang agar lebih menarik perhatian masyarakat.

“Kami berencana membuat komik dan juga kilas balik sejarah berdirinya Kerajaan Singosari dalam bentuk foto. Jadi, kami cosplay seperti tokoh-tokoh kerajaan dan berfoto di tempat-tempat bersejarah,” tutur Bagus.

Museum Singhasari buka setiap hari Senin-Jumat. Namun pengunjung bisa melakukan reservasi untuk berkunjung di hari Sabtu atau Minggu.

“Saat ini masih mengikuti jam kerja dinas. Tapi ke depan ada rencana hari Minggu buka,” kata Bagus.

Museum Singhasari tidak memiliki biaya masuk. Siapa saja boleh masuk dan melihat-lihat koleksi tanpa membayar sepeser pun.

Untuk menambah koleksi, Museum Singhasari bersedia membantu warga yang menemukan artefak. Penemuan bisa dilaporkan langsung ke Museum Singhasari atau bisa juga ke Kepala Dusun masing-masing.

Setelah mendapat laporan, pihak museum nanti akan membantu penyelamatan benda bersejarah tersebut beserta administrasinya.

 

Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Jatmiko

—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID , 
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id

 

 

Tags: artefakmalangMuseumMuseum Singhasarisingosari

Related Posts

Salah satu lapak di Pasar Buku dan Seni Velodrome Malang yang menjadi jujukan para pemburu literatur lawas. /Foto: Tugumalang.id/Bagus Rachmad Saputra
Asli Malang

Berburu Majalah Bekas di Pasar Velodrome Malang, Surga bagi Pecinta Literasi Lawas

Kamis, 1 Mei 2025
Daftar SPBU di Malang yang buka 24 jam sebagai referensi bagi para pemudik./Foto: Google Review SPBU Pertamina Kolonel Sugiono Malang/Verocha Lia.
Asli Malang

Daftar SPBU 24 Jam di Malang Sebagai Referensi Pemudik Agar Tidak Kehabisan Bahan Bakar saat Mudik Lebaran

Sabtu, 29 Mar 2025
Masjid Salman Al Farisi yang memiliki keindahan arsitektur mirip dengan bangunan Taj Mahal di India./Foto: Google Review Masjid Salman Al Farisi/Doddy Wirawan.
Asli Malang

Mirip Taj Mahal, Inilah Daya Tarik Masjid Salman Al Farisi Salah Satu Destinasi Wisata Religi di Malang Raya

Senin, 10 Mar 2025
Rekomendasi cafe romantis di Malang. /Foto: Google Review NK Kafe/Muhammad Rahmi
Asli Malang

Rekomendasi Cafe Romantis di Malang, Bikin Momen Valentine Bersama Orang Terkasih Semakin Mesra

Senin, 10 Feb 2025
Jokotebon Berbudi, duo seniman Malang rilis album baru di 2025. Foto: Dok
Asli Malang

‘Jokotebon Berbudi’, Duo Seniman Malang Rilis Album Baru Sesaji Cinta untuk Semesta

Senin, 10 Feb 2025
Daya tarik Masjid Agung Jami Malang perpaduan sejarah, keindahan, dan spiritualitas. /Foto: Rafi Hara Jinan Al-Ghazy
Asli Malang

Daya Tarik Masjid Agung Jami Malang: Perpaduan Sejarah, Keindahan, dan Spiritualitas di Pusat Kota

Senin, 27 Jan 2025
Next Post
Relawan Operasi Semeru

Operasi Semeru 2022, Relawan di Kota Malang Dihadiahi Helm Polisi

BERITA POPULER

  • Peralatan pabrik rokok ilegal

    Bea Cukai Gerebek Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anak Sopir Menjadi Guru Besar Unisma, Kisah Inspiratif Prof Istirochah Pujiwati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wujudkan World Class University, Unisma Gelar Gebyar Pemelajar BIPA 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Manager Arema FC Diduga Terlibat Kasus Rokok Ilegal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Joko Tebon, Musisi Asal Malang Diundang Tampil Main Didgeridoo di Istana Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Portal berita Tugu Malang (tugumalang.id) merupakan perusahaan media siber di bawah naungan PT Tugu Media Komunikasindo

Ikuti Kami

Navigasi Site

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

© 2021 Tugu Media Group - All Right Reserved Tugu Malang ID.

Jaringan Media 

Tugumalang.id 

Tugujatim.id 

Tugusehat.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan

© 2021 Tugu Media Group - All Right Reserved Tugu Malang ID.