MALANG — Meski pandemi, Pemkot Malang tetap semangat membahas Kota Malang sebagai kota layak anak. Lewat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Anak RKPD 2022. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berharap dapat menjaring usulan kota layak anak hingga 100 persen.
Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan hal itu, usai menghadiri Musrembang bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) secara virtual, di Ngalam Command Centre (NCC), Senin (25/01/2021).
“Pada tahun 2020, usulan kota layak anak sudah terakomodir 63 persen. Harapannya yang 37 persen dapat masuk pada tahun ini, untuk pelaksanaan tahun 2022,” jelasnya.
Tujuannya, tak lain untuk memenuhi segala kebutuhan anak-anak dalam proses pembangunan di Kota Malang. Usulan itu diantaranya dapat berupa inovasi belajar atupun perlindungan anak.
“Karena di tahun 2021, bahasan kami belum kaitannya dengan pandemi. Jadi tidak pernah merasa bagaimana sulitnya belajar di tengah pandemi. Karena waktu itu masih tatap muka,” imbuh dia.
Selain itu, penyusunan RKPD ini juga sebagai komitmen mewujudkan Kota Malang sebagai Kota Layak Anak. Mengingat salah satu tonggak utama pembangunan yang harus dilakukan adalah memiliki regulasi yang mendukung setiap aktivitas anak. Serta senantiasa menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi anak-anak dalam mengembangkan kreativitasnya.
“Lha sekarang bagaimana supaya ada untuk usulan perda yang berkaitan dengan perlindungan anak, kemudian infrastruktur jaringan. Sehingga anak-anak tidak susah akses jaringan, ketika melakukan daring,” tandasnya
Penyusun RKPD ini terbagi menjadi 6 kelompok dan pelaksanaannya secara bertahap. Selain musrembang anak, juga akan ada musrembang lansia, perempuan, pemuda hingga disabilitas.