Tugumalang.id – SMP Islam Terpadu Insan Permata Malang terus menumbuhkan semangat cinta NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Salah satu caranya dengan mengenal keragaman budaya yang ada di seluruh Nusantara, mulai Sabang sampai Merauke.
Hal itu terlihat dari Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasilais (P5) yang dikemas menarik pada Sabtu (28/1/2023). Selain diisi dengan pertunjukan budaya, sekolah SMPIT Insan Permata Malang hari itu juga seolah menjadi tempat bertemunya anak-anak dari seluruh nusantara.
Pasalnya mereka datang dengan berbusana adat khas daerah dari Sabang – Merauke. Selain itu, di sana juga dihadirkan 5 stan yang memamerkan beragam budaya, kuliner, pakaian adat dan lain-lain dari masing-masing pulau. Mulai Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.
Usut punya usut, kegiatan itu merupakan puncak acara dari Program P5 yang telah berlangsung sejak Selasa (24/1/2023). Puncak kegiatan yang menjadi salah satu project wajib kurikulum Merdeka Belajar itu digelar dengan tema Warna Warni Negeriku.
Kegiatan itu bahkan mendapat kunjungan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana. Saat itu, Suwarjana juga ikut berinteraksi langsung dengan para siswa yang berjaga di stan dan memamerkan wawasan dan pengetahuannya soal aneka ragam budaya nusantara.
Menurut dia, kegiatan yang menjadi bagian dari pengembangan kurikulum Merdeka Belajar ini sangat positif. Apalagi dengan tujuan utama untuk menumbuhkan kecintaan terhadap NKRI dengan cara menghormati segala macam perbedaannya.
“Saya kira ini langkah yang baik dari sekolah yang perlu diapresiasi. Momen yang baik agar siswa bisa menghormati perbedaan dengan praktek langsung di lingkungan sosial sekitarnya, dari sekolah, guru dan teman-temannya,” terang Suwarjana.
Sementara, Kepala Sekolah SMPIT Insan Permata Malang Anang Tri Wahyudi juga berharap dari kegiatan ini bisa tumbih semangat toleransi untuk menghargai perbedaan. Dengan begitu, upaya untuk membangun bangsa dan tanah air lebih baik lagi bisa terwujud.
Kegiatan yang diikuti sebanyak 228 siswa SMPIT Insan Permata Malang ini menjadi proyek P5 yang ketiga kalinya. Sebelumnya, sudah ada 2 proyek telah dituntaskan. Seperti Belajar Kewirausahaan hingga belajar mengenal demokrasi lewat Pemilu.
“Setelah belajar bisnis dan demokrasi, sekarang kami ajak mereka menyelami lebih jauh tentang apa itu perbedaan. Yakni dengan cara mengenalkan keanekaragaman budaya nusantara,” terang Anang.
Menariknya, pentas seni ini dibuat dan disusun oleh kolaborasi antar guru dan murid itu sendiri. Semua dilakukan bertahap hingga tergelar kegiatan akbar seperti hari itu.
“Jadi sejak Selasa itu mereka mulai mencari-cari wawasan soal pulau-pulau, lalu menulis berbagai artikel terkait kekayaan budaya masing-masing pulau itu hingga sampai puncaknya pada perform hari ini,” jelasnya.
Menurut Alumnus Jurusan Matematika Universitas Negeri Malang itu, para siswa bisa mengenal soal ke-bhineka-an itu langsung dan komprehensif. Di sisi lain, SMPIT Insan Permata Malang juga ditunjuk menjadi sekolah inklusi dan penggerak.
Dimana setiap hari sekolah mempunyai program belajar yang menekankan kebersamaan dan rasa saling menghormati. Setuao harinya, siswa inklusi melakukan pembelajaran satu kelas dengan siswa reguler dan ditemani seorang pendamping.
“Jadi gak hanya sekedar pentas kreativitas, tapi mereka juga tahu secara wawasan dan perilaku,” paparnya.
Bahkan sekolah juga menambahkan program apik tambahan untuk mengenal ke-bhineka-an itu lewat program Adventure Class. Di mana masing-masing siswa diajak berdamawisata ke tempat-tempat yang dituju. Seperti pada tahun 2023 ini, sambung Anang, para siswa akan berangkat ke Bandung dan Lombok.
“Harapan kami dengan bekal yang kita tanamkan setiap hari ini bisa melahirkan pemimpin-pemimpin Islami yang dapat membangun peradaban bumi ini bisa lebih baik lagi,” harapnya.
Yayasan Insan Permata mengajak masyarakat untuk bisa memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan mendapatkan pendidikan terbaik dari pengajar terbaik yang ada di SMPIT Insan Permata Malang. Pendaftaran Peserta Didik Baru masih dibuka sampai bulan Februari 2023.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A