Tugumalang.id – Kecelakaan akibat diduga rem blong yang terjadi pada Selasa (16/5/2023) di jalur maut Klemuk, Kota Batu, bukanlah yang pertama. Jalur dengan kontur menurun curam ini memang kerap kali memakan korban. Peristiwa itu sering dikaitkan dengan makam tanpa nama di jalur tersebut.
Memang, di jalur pintas penghubung Kecamatan Pujon dan Kota Batu itu menyimpan aura mistis tersendiri. Ada banyak masyarakat yang mengait-kaitkan peristiwa kecelakaan di sana dengan sosok gaib penunggu di sana.
Salah satu mitos yang berkembang dapat dilihat dari keberadaan sebuah makam di tepi Jalan Rajekwesi, Songgoriti, Kota Batu tersebut. Keberadaan makam itu cukup ganjil karena hanya ada satu-satunya di tengah belantara hutan yang luas tersebut.
Baca Juga: Cerita Horor di Pabrik Jamur Kota Batu dan Kondisinya Kini
Pengendara dari arah Pujon bisa melihat makam ini dengan jelas di sisi kiri jalan. Petilasan makam ini telah dibangun serupa gubuk dengan dicat warna hijau dan ditandai dengan bendera merah putih. Keberadaan makam ini menyimpan aura mistis tersendiri.
Usut punya usut, makam ini oleh warga setempat diyakini disebut dengan nama Makam Mbah Klemuk. Ada juga yang mengungkapkan namanya ialah Sri Gati. Meski begitu, tidak ada yang tahu secara pasti nama sosok perempuan tua yang dimakamkan tersebut.
“Ada yang bilang namanya Sri Gati. Tapi itu belum pasti karena tembung jare. Kami biasanya sebut nama Mbah Klemuk saja,” ujar Supriyo (63) warga sekitar kawasan Songgoriti pada tugumalang.id, Jumat (19/5/2023).
Baca Juga: Wisma Tumapel Kota Malang, Gedung Horor yang Kini Jadi Tempat Wisata
Menurut cerita dari sesepuhnya, sosok perempuan tua yang dimakamkan tersebut adalah pedagang dari daerah Kelurahan Temas. Setiap hari si nenek ini pulang pergi berjalan kaki dengan memanggul barang dagangannya lewat jalur pintas ini.
Keberadaan jalur ini menurut Supriyo memang sudah ada sejak sekitar 1904-an, Namun saat itu masih berupa jalan desa berupa tanah. Jalur ini baru dibuka sebagai jalur alternatif dan diaspal pada sekitar 2014.
Suatu ketika, sosok Mbah Klemuk ini hendak pulang dengan menumpang cikar lewat jalur ini. Namun saat tiba di daerah Pandemas (lokasi makam, red), tidak dinyana, cikar yang ditumpanginya terguling. Si nenek juga ikut terjatuh dan meninggal dunia.
Baca Juga: Cerita Horor Jembatan Sulfat Kota Malang, Pantulan Lampu Dikira Pocong
“Karena gak ada yang kenal atau apa gitu, akhirnya jenazah si Mbah itu dimakamkan di situ juga. Sejak itulah, warga percaya jika sosok Mbah itulah yang menjaga di sini,” kisah Supriyo.
Seiring waktu, keberadaan makam itu mengundang sejumlah pegiat spiritual untuk datang berziarah atau meminta berkah setiap Malam Jumat Legi dan hari baik lainnya.
“Nah ceritanya itu yang bangun ya orang ‘nepi’ itu (ziarah, red). Katanya dia sukses dan akhirnya dia yang merawat makam Mbah Klemuk. Makanya masih terlihat terawat sampai sekarang,” ungkapnya.
Keberadaan makam inilah yang kemudian dikait-kaitkan dengan banyaknya peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di sana. Konon, barangsiapa yang tidak permisi atau mengendara ugal-ugalan selalu mengalami apes saat melintas kawasan tersebut.
Baca Juga: Wisma Erni, Gedung Angker di Malang yang Kini Jadi Pesantren
Mitos ini sudah dipercaya masyarakat sekitar sejak bertahun-tahun sehingga tidak pernah ada yang berani macam-macam saat melewati jalur alternatif tersebut. Seringkali warga juga kerap membunyikan klakson saat melintasi makam itu sebagai tanda permisi dan memohon selamat.
Kebanyakan korban kecelakaan di sana mengalami rem blong hingga mesin mati sehingga tak pelak terjadi kecelakaan. Saking seringnya, warga sekitar membangun jalur penyelamatan secara swadaya untuk mengantisipasi kecelakaan berujung kematian di sana.
Terlepas dari benar tidaknya kisah mistis tersebut, alangkah baiknya pengendara memastikan kondisi kendaraan baik sebelum melintasi Jalur Klemuk. Ini mengingat kontur jalan yang menurun tajam sehingga potensi rem blong sangat tinggi terjadi.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A