Tugumalang.id – Keberadaan divisi research and development (R&D) mempunyai peranan strategis dalam suatu perusahaan. Keterlibatan aktif mereka dalam pengembangan kualitas produk menentukan posisi perusahaan di pasaran.
Namun dari sekian banyak perusahaan tidak menilai keberadaan divisi R&D sebagai divisi yang strategis. Umumnya, divisi R&D hanya menjadi bagian kecil dari divisi quality control atau bahkan urusan itu bisa saja diserahkan ke pihak ketiga.
Namun, PT Paragon Technology and Innovation (Paragon), perusahaan manufaktur kosmetik besar asal Indonesia justru menitikberatkan masa depan perusahaan bergantung pada R&D. Tidak heran jika posisi R&D PT Paragon berdiri sendiri sebagai divisi atau departemen dalam perusahaan.
Baca Juga: Pemimpin.id dan PT Paragon Kolaborasi untuk Dukung Alumni Connect PPI Dunia

Jurnalis tugumalang.id, M Ulul Azmy, menjadi satu dari sekian orang yang berkesempatan melihat pusat pengembangan produk yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara itu. R&D Center Paragon berada di kawasan Industri Jatake 6 Jalan Industri Raya IV Jatiuwung, Bunder, Kecamatan Cikupa, Provinsi Banten.
Jika di kompleks industri sekitar sibuk dengan kegiatan produksi, di komplek R&D Center Paragon justru lebih sibuk dengan riset dan penelitian ilmiah tentang pengembangan sediaan produk. Untuk aktivitas produksinya sendiri dipisahkan di tempat lain.
Baca Juga: Melihat Ekosistem Pendidikan ‘Novo Club’ di PT Paragon Technology & Innovation

Di sana, jurnalis tugumalang.id dikenalkan dengan berbagai macam aktivitas riset produk sediaan Paragon. Menariknya, setiap sediaan produk milik Paragon memiliki laboratorium sendiri. Mulai dari powder labaoratory, semisolid laboratory, liquid laboratory dan emulsion laboratory.
Selain memformulasikan berbagai sediaan, R&D Center juga dilengkapi dengan unit stability testing laboratorium. Di sini, semua hasil riset dilakukan pengecekan ketahanan kualitas produknya sebelum dipasarkan.

“Misal di tahap ini gagal, penelitiannya diulang lagi,” ungkap Senior Head of RnD Color Cosmetic Paragon Bayu Ahmad Ramdani pada tugumalang,id, Selasa (19/9/2023).
Tak hanya disitu, R&D Center juga masih ditunjang dengan microbiology laboratory hingga efica laboratory yang menguji efektivitas sediaan produk. Lewat serangkaian proses yang komprehensif itulah, produk Paragon bisa dibilang punya kualitas terbaik.
Selain itu, kata Bayu, keberadaan R&D Center juga penting dalam pengembangan produk yang mampu menjawab setiap kebutuhan masyarakat seusai perkembangan zaman.

Tak main-main, kapasitas R&D Center diperkuat hingga 170 peneliti atau researcher. Hingga saat ini, R&D Center Paragon telah berhasil menelurkan jenis sediaan mulai dari Lip cream, Bedak, Sabun Mandi Cair, Make up Remover, Shampo, Parfum, Penumbuh Janggut, Skincare hingga Serum.
“Untuk ukuran sebuah R&D, dengan luasan lahan hingga jumlah SDM mencapai 170 researcher ini bisa dibilang Paragon memiliki R&D terbesar bahkan se-Asean,” kata Bayu.
Tak berhenti disitu saja, perusahaan yang didirikan oleh Dr. (HC) Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. itu juga aktif dalam pertemuan forum ilmiah internasional yakni International Federation of Societies of Cosmetic Chemists (IFSCC) Congress.

Forum ini di dunia kosmetik merupakan ajang yang bergengsi karena menjadi wadah berkumpulnya para kosmetik saintis seluruh dunia. Mereka yang lolos ke podium IFSCC memiliki hasil riset penelitian komprehensif dan diakui.
Spesialnya, dalam forum terakhir yang digelar di Barcelona, Spanyol pada 4-7 September 2023 lalu, 5 delegasi Paragon yang tergabung dalam Paragon Researcher berhasil menjadi speaker di podium IFSCC yang dihadiri lebih dari 16.000 cosmetics chemist dari 81 negara di seluruh dunia.
Bayu menjelaskan dari 10 penelitian yang diajukan, hanya 1 penelitian yang lolos podium yaitu riset bahwa kandungan tertentu dalam produk body cleanser bisa mempengatuhi aspek sensorial dan emosional penggunanya.
Dalam podium itu, Paragonian Researcher mengenalkan hasil kombinasi body cleanser mereka dengan aromaterapi tertentu hingga essential oil. Sebelumnya, penelitian mereka hanya fokus di aspek antiseptik saja.
“Kalau lolos podium itu artinya tingkat kedalaman penelitiannya sudah komprehensif. Membuktikan bahwa produk-produk yang kita hasilkan itu sudah kredibel dan bahkan teruji secara ilmiah,” terangnya.
Dari semua upaya yang dilakukan Paragon ini tidak lepas dari komitmen ParagonCorp sebagai perusahaan anak bangsa menghadirkan produk dengan kualitas terbaik bagi konsumen, khususnya di Indonesia.
Keberadaan tim Paragon Researcher menjadi penting bagi pengembangan kosmetik di masa depan. Sebab itu, tim Paragon Researcher berharap memiliki kesempatan untuk melahirkan riset-riset inovatif yang dapat selalu menjawab permasalahan dan kebutuhan konsumen di tiap zaman.
“Tentunya, ini sesuai dengan komitmen Paragon dalam memberikan kebermanfaatan bagi konsumen, masyarakat, dan lingkungan,” kata Bayu.
Dalam kesempatan itu, seorang brand ambassador terkenal di Indonesia, Amanda Rawles mengakui kesempurnaan produk-produk Paragon, karena lahir dari riset ilmiah dan prosedur yang ketat dari para expert cosmetics. Apalagi, dalam hal ini juga sudah mendapat pengakuan di IFSCC.
“Wah, aku sangat amazed ya karena aku juga jadi semakin percaya terhadap produk ini. Keamanan produk sudah pasti terjamin buat aku juga buat para followersku. Saya harap komitmen menjaga kualitas ini teus berlangsung ya sampai kapan pun,” kata Amanda.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A