Tugumalang.id – Tari Mutiara Nusantara menjadi salah satu sajian istimewa pada Grand Final Stand Up Malang Jeh! (STMJ) yang digelar Tugu Media Group dalam rangka memperingati haul Gus Dur yang ke-15, Kamis 6 Februari 2025.
Pada sesi pembukaannya, sanggar tari NDS berhasil memukau penonton dengan menampilkan Tari Mutiara Nusantara yang sarat akan nilai persatuan.
Baca Juga: Ngakak Bersama, Tanggapan Luar Biasa Penonton di Final STMJ 2025
Nilai yang terkandung dengan ditampilkannya tarian ini adalah kearifan tradisi. Ini sekaligus membuktikan bahwa ada upaya untuk merawat dan melestarikan budaya Indonesia khususnya tarian.
![Penari menggunakan kostum yang berasal dari berbagai daerah untuk menampilkan Tari Mutiara Nusantara di Grand Final STMJ! (Foto: Keshia Putri Susetyo/Magang)](https://tugumalang.id/wp-content/uploads/2025/02/fe371df9-c217-47bc-8a72-e9c869543eea.jpg)
Tari tradisional Indonesia yang mengandung nilai Bhineka Tunggal Ika ini tersusun dari berbagai tari tradisional yang berasal dari seluruh nusantara. Beberapa tarian itu digabungkan dengan tari kontemporer dan membentuk kesatuan utuh nan indah.
Beberapa tarian tradisional yang digabungkan di antaranya Tari Saman, Tari Kuda Lumping, Tari Tor-Tor, Tari Kipas, Tari Burung Enggang, dan masih banyak lagi.
Selain lambang persatuan, Tari Mutiara Nusantara juga merupakan bukti bahwa kesenian tradisional dan kontemporer dapat berdampingan dan saling melengkapi.
Baca Juga: Yuk Nonton! Lima Komika Terbaik Akan Unjuk Kebolehan di STMJ 2025
Selain gerakannya, penari menggunakan pakaian yang berbeda-beda pula yang merepresentasikan suatu daerah tertentu di Indonesia.
Penampilan dari sanggar tari NDS sebagai pembuka dalam acara SMTJ cukup menjadi pemanasan untuk penonton sebelum menikmati pecahnya penampilan utama dari peserta.
Tari Mutiara Nusantara bukan sekadar hiburan semata, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang mempersatukan keberagaman dalam kesatuan mulai dari gerakan maupun kostum yang digunakan oleh penari.
Dengan ditampilkannya tarian ini di Grand Final Stand Up Malang Jeh!, menjadi pengingat bahwa adanya kewajiban untuk melestarikan budaya di tengah perkembangan zaman, yang mana sejalan dengan nilai yang diwariskan oleh Gus Dur.
Semoga kesenian tradisional seperti ini terus terjaga sekaligus menjadi pengingat bahwa dalam keberagaman, kita tetap satu.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Hailatun Nada Salsabila (Magang)
Editor: Herlianto. A