Tugumalang.id – Khasanah batik di Kota Malang semakin beragam. Yang terbaru, kreasi dari kreativitas masyarakat yang saling berkolaborasi menciptakan satu lagi batik khas Kota Malang, yaitu Batik Saman. Batik ini memiliki 9 (sembilan) motif yang unik dan khas.
Batik ini terinspirasi dari tumbuhan Saman atau Trembesi. Trembesi sendiri merupakan salah satu botanical heritage dari Kota Malang. Kesembilan motif dari Batik Saman ini memiliki filosofi yang berbeda-beda. Masing-masing batik juga ditujukan untuk dipakai oleh golongan-golongan tertentu.
Dewan Kampung Nuswantara menjelaskan filosofi beragam motif Batik Saman yang berasal dari eksplorasi Pohon Trembesi itu.
Baca Juga: 5 Sentra Batik Malang: Punya Motif Khas hingga Ekspor ke Mancanegara
1. Godril Semebyar
Motif ini diperuntukkan bagi anak-anak kecil hingga remaja. Godril sendiri merupakan buah dari pohon Trembesi, sedangkan semebyar artinya menyebar. Karena itulah, pola motif batik ini menyimbolkan bibit generasi yang kelak bisa tumbuh dan berada di mana-mana. Seperti halnya motto dari Aremania, yaitu ‘tidak ke mana-mana, tapi ada di mana-mana’.
2. Sekar Saman
Motif Sekar Saman atau bunga trembesi ini digunakan oleh kaum cendekia dan para pemimpin. Rupa batik ini mengandung filosofi bahwa orang-orang tersebut dapat mekar mewangi karya pikir dan kepemimpinannya.
3. Godong Udar
Motif yang menampilkan pola berbentuk daun ini diperuntukkan bagi anak muda yang beranjak dewasa. Kata ‘Udar’ atau lepas mewakili mereka yang mulai sudah mulai tak bergantung pada orang tua. Mereka akan mulai menata hidupnya secara mandiri, serta berkarya untuk dirinya dan orang lain.
Baca Juga: Perjuangan Hanan dan Ira Bangkitkan Batik Tulis Celaket Selama 25 Tahun
4. Pang Rinakit
Batik yang satu ini menggunakan pang atau dahan sebagai inspirasi wujudnya. Batik Saman dengan motif Pang Rinakit dikenakan oleh para tokoh masyarakat yang telah tumbuh kesadaran bahwa dirinya harus bisa menjadi fasilitator di dalam masyarakat. Dan rinakit, artinya tokoh-tokoh tersebut juga sadar akan pentingnya menyatu dengan yang lain.
5. Papagan Pecah
Kulit pohon trembesi yang sudah tua akan terpecah-pecah. Inilah yang menjadi inspirasi dari motif batik Papagan Pecah. Motif ini menggambarkan kaum sepuh atau mereka yang sudah tua. Filosofinya, mereka merupakan kaum yang telah menemukan kebijaksanaan dalam kehidupannya, dan hidup dengan kebijaksanaan.
6. Kayu Ginaris
Motif yang satu ini cocok digunakan oleh orang-orang yang mempunyai karakter tegas dan kuat dalam menghadapi apapun. Seperti halnya kayu pada pohon trembesi yang kokoh dan kuat.
7. Oyot Mrambat
Oyot Mrambat berarti akar menjalar dalam Bahasa Indonesia. Polanya secara simbolik menggambarkan bahwa orang yang memakainya memiliki peran menghidupi orang lain, memiliki kesadaran yang mendalam untuk mengokohkan kehidupan. Oleh karena itu, motif ini lebih cocok dikenakan oleh orang tua.
8. Cenggeret Sumringah
Motif yang satu ini pas untuk anak-anak dan remaja karena motifnya merupakan simbol dari rasa suka cita. Ini sesuai dengan namanya, sumringah, yang berarti gembira. Sumringah merujuk pada kebahagiaan yang sangat besar hingga nampak jelas di raut wajah.
9. Manuk Brai
Motif ini terinspirasi dari burung di sekitar pohon saman yang memasuki masa kawin. Motif ini pas untuk remaja menjelang dewasa, hingga mereka yang memasuki masa pernikahan. Manuk Brai sendiri artinya burung yang birahi atau sedang kasmaran dan tergila-gila dengan lawan jenisnya.
Sembilan motif di atas merupakan sebagian ragam dari motif Batik Saman yang dapat mengawali penciptaan wujud batik khas dari Malang. Varian motif batik yang lebih beraneka ragam masih dapat digali dan dimunculkan dengan menggunakan tanaman Trembesi sebagai inspirasi.
Reporter: Shinta Alifia
Editor: Herlianto. A