MALANG, Tugumalang.id – Tak sedikit keluarga di Indonesia yang menyajikan ayam kodok di setiap Hari Raya. Meski lebih banyak disajikan saat Natal, ayam kodok juga kerap dihidangkan sebagai santapan saat Imlek, bahkan Idul Fitri.
Namanya yang unik membuat orang bertanya-tanya hidangan ayam kodok itu terbuat dari bahan apa saja. Nama ini sebenarnya merujuk pada bentuk dari hidangan tersebut yang menyerupai kodok, bukan pada bahan yang digunakan.
“Kayaknya dari dulu namanya sudah ayam kodok, sepertinya karena bentuknya kayak kodok. Tapi halal, nggak ada kodoknya,” ujar salah satu produsen ayam kodok di Kota Malang, Enrico Wiraatmaja, beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan ayam kodok adalah olahan ayam utuh yang kulitnya diambil. Lembaran kulit tersebut kemudian diisi dengan campuran daging ayam yang telah difilet dan digiling bersama daging sapi serta bumbu-bumbu. Ada pula yang menambahkan telur rebus ke dalamnya.
Kulit yang berisi campuran daging giling dan telur tersebut kemudian dijahit rapat. Proses berikutnya adalah pengukusan selama lebih dari 3 jam, baru kemudian dipanggang hingga matang sempurna.
Ayam kodok biasanya disajikan utuh dan baru dipotong saat hendak disantap. Potongan ayam kodok disajikan bersama dengan saus gravy, kentang goreng, dan sayuran.
Ayam kodok merupakan hidangan Belanda yang diadaptasi oleh masyarakat Indonesia, khususnya kalangan hollands spreken. Di belanda, hidangan ini dikenal dengan nama gevulde kip.
Saat ini, ayam kodok tak eksklusif disantap oleh kalangan tertentu. Menu ini selalu laris manis dipesan oleh berbagai kalangan saat menjelang Hari Raya untuk hampers atau hantaran.
Baca Juga: Makna dan Kisah di Balik Hidangan Presiden Jokowi kepada 3 Bakal Capres di Istana Sajikan Menu Ayam Kodok hingga Es Laksamana Mengamuk
“Biasanya orang-orang pesan untuk event. Misalnya, untuk Imlek atau Natal. Idul Fitri juga nggak kalah rame,” kata Rico.
Meski demikian, ayam kodok bukanlah sajian yang dimakan sehari-hari. Ukurannya yang besar membuat ayam kodok hanya dihidangkan saat ada perayaan. Satu ekor ayam kodok bisa dimakan oleh 12-14 orang.
Proses pembuatan Ayam Kodok membutuhkan ketelitian dan keterampilan khusus. Rico menjelaskan, menguliti ayam memang perlu kebiasaan agar kulitnya tidak robek. Memasukkan daging ke dalam kulit ayam pun harus hati-hati agar bentuknya tetap cantik.
Baca Juga: Masjid An Nuur Kota Batu Sajikan 500 Porsi Hidangan Buka Puasa Gratis, Menunya Daging Sapi Semua
“Kami memang sudah terbiasa untuk menguliti ayam. Daging gilingnya pun harus dimasukkan secara perlahan,” ujarnya.
Proses yang rumit serta porsinya yang besar membuat harga ayam kodok tidak murah. Bergantung ukuran, harga satu ekor ayam kodok bisa mencapai Rp500 ribu.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Redaktur: jatmiko