Malang, Tugumalang.id – Pj Wali Kota Malang mengagas sebuah program bernama Ngombe (Ngobrol Mbois Ilakes) yang digelar di Gazebo Balai Kota Malang setiap hari Selasa pagi. Program yang menampung saran, kritik, gagasan hingga keluhan masyarakat ini sudah memasuki edisi ke-3 pada Selasa (23/1/2024).
Dalam program Ngombe ini, Wahyu Hidayat juga mengajak seluruh jajarannya mulai dari sekda, kepala dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Malang hingga camat. Mereka duduk bersama mendengar, merespon hingga berdiskusi langsung dengan masyarakat.
Di edisi ke-3 ini, setidaknya ada 9 perwakilan masyarakat Kota Malang dari berbagai latar belakang yang turut mewarnai program Ngombe. Mulai arsitek, konten kreator, pengusaha percetakan, mahasiswa, warga terdampak banjir, pegiat sosial pendidikan hingga warga perumahan yang memperjuangkan fasum.
Tentu pembahasan yang disampaikan masyarakat dalam program Ngombe tersebut beragam. Mulai dukungan para arsitek dalam mengawal pembangunan Kota Malang. Kemudian paparan potensi konten kreator di Kota Malang beserta keinginannya tentang sertifikasi bagi profesi konten kreator Kota Malang.
Wahyu Hidayat langsung merespon hal itu dan meminta dinas terkait untuk mencatat dan menindaklanjuti. Konten kreator baginya merupakan potensi yang perlu digandeng dan dilibatkan untuk mengedukasi masyarakat Kota Malang yang lebih baik.
“Potensi konten kreator luar biasa, pertumbuhannya di Kota Malang juga sangat baik. Jika diberikan pelatihan, pendampingan atau pembinaan maka akan sangat positif bagi Kota Malang,” kata Wahyu.
Selanjutnya, ada pembahasan soal informasi pengembangan usaha bagi warga Kota Malang yang berpotensi bisa didukung oleh Pemkot Malang. Hal itu merespon salah satu pengusaha percetakan yang ingin mengetahui cara mengembangkan usahanya.
Lalu ada pembahasan soal keluhan banjir dari warga terdampak banjir di wilayah Gading Kasri. Dalam pembahasan ini, ada pertanyaan soal upadate pembangunan jdrainase ecking yang bertahun tahun tak kunjung rampung sejak 2013.
Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Upayakan Perbaikan Pasar Besar
Dalam hal ini, Kepala DPUPR-PKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto memberikan informasi soal update persoalan pembangunan drainase jacking tersebut. Dikatakan, pembangunan jacking pemecah banjir ini masuk dalam permohonan Kasasi oleh Pemkot Malang.
“Karena klaim pihak kontraktor menyatakan bahwa proyek jacking itu sudah selesai. Kami ajukan Kasasi karena kami nilai bahwa pekerjaan itu sudah selesai. Jadi ada sekitar 260 meter itu belum tembus sampai Sungai Metro,” bebernya.
“Lalu antar manhole banyak yang belum tembus. Sehingga proyek ini kami nyatakan belum selesai karena belum berfungsi. Sampai saat ini pun belum dilakukan serah terima pekerjaan jacking ini,” lanjutnya.
Kini, pihaknya juga tengah menanti hasil Kasasi dari MA agar bisa menindaklanjutinya atau menentukan langkah selanjutnya.
Meski begitu, pihaknya juga tak tinggal diam untuk menyelesaikan masalah banjir di tengah penantian hasil Kasasi itu. Kini, Pemkot Malang juga berencana membangun sudetan pemecah banjir di wilayah Gading Kasri maupun Galunggung pada 2024.
“Di tahun 2024 ini, untuk mengurangi luapan air dari Sumbersari, Sigura Gura ke arah Gaulunggung kami akan buatkan sudetan mulai saluran depan ITN sampai arah Sigura Gura dan dibuang ke Sungai Metro,” jelasnya.
Informasi ini pun disambut hangat oleh warga terdampak banjir dari Gading Kasri. Salah satu warga mengaku senang mendapat jawaban tersebut. Sebab selama ini warga tak mengetahui soal informasi itu.
“Ini yang kami harapkan, jadi informasinya sudah jelas. Terima kasih PUPR juga punya gagasan membangun sudetan ke arah Sungai Metro. Mudah mudahan bisa mengurangi debit air (banjir),” ucap Indra, Ketua RW di Kelurahan Gading Kasri.
Selanjutnya juga ada pembahasan soal permohonan pengadaan Taman Lansia di wilayah Kelurahan Gading Kasri. Dalam hal ini, Sekda Kota Malang siap mencarikan solusi bersama DLH Kota Malang.
Lalu ada pembahasan soal upaya penanganan dan pencegahan peredaran narkoba di Kota Malang yang dipertanyakan oleh mahasiswa dari Unisma yang merupakan koordinator mahasiswa anti narkoba.
Dalam hal ini, Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Rinawati langsung memaparkan bahwa pihaknya sejauh ini telah berkolaborasi dengan Satresnarkoba Polresta Malang Kota dan BNN Kota Malang untuk menggencarkan sosialisasi tentang bahaya narkoba di Kota Malang.
“Kami juga tengah menyusun regulasi ranperda tentang pencegahan narkoba di Kota Malang. Saat ini dalam proses harmonisasi dari privinsi dan penyempurnaan dari Pemkot Malang,” ucap Rina.
Pembahasan selanjutnya yakni soal keluhan warga perumahan BTU yang memperjuangkan penyediaan fasum atau PSU. Dalam hal ini, DPUPR-PKP siap memfasilitasi warga untuk melakukan audiensi dengan pihak pengembang perumahan agar segera muncul solusinya.
“Kami seperti mimpi bisa hadir di forum komunikatif ini. Saya bangga dengan pak Pj Wali Kota, acara ini dikemas dengan santai tapi tepat sasaran dengan materi pemaparan dan pembahasan yang bermanfaat,” kata salah satu warga perumahan BTU.
“Faktanya ini adalah pertemuan yang sangat positif bagi masyarakat. Saya harap ini berkesinambungan sampai nanti siapapun pemimpinnya,” lanjutnya.
Kemudian juga ada pembahasan soal fasilitas sosial hingga sekolah di Kota Malang yang disuarakan pegiat sosial pendidikan. Seluruh saran dan gagasan ditampung untuk mewujudkan Kota Malang yang lebih baik.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan bahwa seluruh persoalan masyarakat yang disampaikan dalam program Ngombe ini pada akhirnya bisa diketahui dan ditangkap oleh Pemkot Malang beserta jajarannya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Bakal Tambah Akses Kendaraan di Pasar Baru Comboran
Melalui program Ngombe ini, Wahyu menyampaikan bahwa masyarakat juga langsung mendapat informasi pasti dari pihak Pemkot Malang.
“Jadi dahaga informasi dari masyarakat banyak yang teratasi. Kedepan, selain menyaring permasalahan masyarakat, tentu kami evaluasi juga soal informasi yang ternyata belum semua mengena ke masyarakat,” tuturnya.
Wahyu menyampaikan bahwa pihaknya ke depan akan melancarkan program Ngombe ini di kecamatan kecamatan. Sebab, animo masyarakat yang ingin mengikuti program ini cukup besar. Terlebih, cara mengikuti program Ngombe juga cukup mudah yakni mengisi google form saja.
“Nanti kami akan datang di kecamatan kecamatan. Karena animo masyatakat ternyata cukup banyak,” tandasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko