Malang, tugumalang.id – Tim Specta Tri Gonometri dari mahasiswa Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menyabet gelar juara 3 National Tender Competition The 21st CENS 2024 Universitas Indonesia.
Tim mahasiswa dari ITN Malang itu beranggotakan M Rafiqy Farhan, Ricky Indra dan Anur Firmansyah. Mereka bersaing dengan 50 tim dari berbagai kampus seluruh Indonesia.
Tim dari ITN Malang itu ditantang membuat tender dengan menerapkan prinsip konstruksi berkelanjutan untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Pulau Bali yang pertumbuhan wisatanya meningkat menjadi lokasi pembangunannya.
“Jadi kami diminta membuat tender proyek gedung mall di Bali, dengan dua basement dan lima lantai,” kata Farhan, Sabtu (4/5/2024).
Baca Juga: Ciptakan Game Petualangan, Iva Raih Predikat Lulusan Terbaik ITN Malang
Sesuai tema kompetisi yakni ‘Implementing Sustainable Constructions Principles in Order to Reduce Environmental Damage’, mahasiswa ITN itu membuat penawaran untuk pekerjaan struktur dengan harga Rp 180 miliar.
Dalam penawaran itu, terdapat penawaran alat kerja, material, teknologi hingga inovasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Untuk teknologinya Spectra Tri Gonometri memakai inovasi Spectra App untuk simulasi. Kemudian ada alat laser launcher dan ada juga drone AR Viar.
“Drone AR Viar untuk memvisualisasikan area area bagunan gedung. Dari dokumentasi drone kami bisa melihat kemajuan harian, mingguan untuk mengakses area gedung yang sulit dijangkau,” ungkapnya.
Sementara untuk K3, tim ini berinovasi dengan memanfaatkan washing bay atau car wash untuk proses pembersihan kendaraan atau alat proyek yang kotor sekaligus untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekitar.
Baca Juga: Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto Target 30 Persen Pendapatan Kampus dari Bisnis Inovasi
Dalam kompetisi tender itu, mereka juga membuat dokumen administrasi teknis dan strategi, rencana analisis K3, penyusunan jadwal hingga RAB.
“Kami agak kesulitan saat menentukan harga satuan dari daerah Bali. Karena posisi kami kan di Malang. Jadi kami mencari harganya di e-comers,” ujarnya.
“Sebenarnya mata kuliah pembuatan RAB masih diberikan di semester lima. Tapi alhamdulillah di lomba ini kami bisa membuat RAB, karena dulu di SMK pernah dapat mata pelajaran RAB. Jadi faham membuat anggaran biaya sambil belajar ke kakak satu tim,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko