Tugumalang.id – Produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tiang penyangga utama perekonomian. Di era gempuran teknologi, memperkuat kapasitas dan jangkauan usaha pelaku UMKM juga perlu dilakukan. Tak terkecuali, di Malang Raya.
Sebab itu, Komunitas Averroes melalui dukungan Sampoerna untuk Indonesia (SUI) dan pemerintah daerah menggelar pelatihan pengembangan UMKM berbasis digital, Minggu (11/6/2023) di Gets Hotel Malang.
Pelatihan bertema ‘Mengenal dan Pemanfaatan Malang Beli Produk Lokal (Malpro) ini merupakan rangkaian kelima pelaksanaan program “Digital Transformation and Strengthening Resilience of SMEs” yang berlangsung dua hari pada 10 dan 11 Juni 2023. Diikuti 70 pelaku UMKM di Kota Malang hingga Kabupaten Malang.
Baca Juga: Kenalkan UMKM Lokal, Event ‘Iki Malang Ker’ Pikat 3 Ribu Pengunjung
“Keberadaan UKM didominasi oleh pelaku usaha mikro sebesar 98,68 persen dengan serapan tenaga kerja sekitar 89 persen. Artinya UKM merupakan salah satu peluang besar dalam menyerap tenaga kerja di setiap daerah,” ujar Ketua Program Manager Komunitas Averroes, M Mujtabah.

Pada pelatihan kali ini, lanjut Mujtabah, pembahasan materi difokuskan pada pembangunan kesadaran dan oportuniti bisnis online, pengenalan ekosistem bisnis online pada marketplace, dan strategi optimalisasi penggunaan marketplace guna meningkatkan penjualan produk UMKM. Serta, pengenalan marketplace Malpro dan Prosedur pemanfaatan Malpro bagi pelaku UMKM.
Baca Juga: Pentingnya Optimalisasi Penggunaan Marketplace Bagi Pelaku UMKM di Malang
Salah satu pemateri dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang, Pandu Zanuar Sulistyo menuturkan, UMKM Malpro merupakan situs dan aplikasi mobile jual beli online di Kota Malang untuk mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Malang.
Aplikasi ini dibangun oleh Diskominfo bersama Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang.
Situs ini tersedia pada platform website dengan alamat malpro.malangkota.go.id dan aplikasi android untuk pembeli dan penjual. Di mana, sistem pengiriman dan/atau diambil sendiri oleh pembeli (take away), sedangkan sistem pembayaran menggunakan sistem Cash On Delivery (COD)
“Ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Malang untuk mendukung dan memberikan fasilitas khususnya pada hal promosi, pemasaran dan digitalisasi kepada UMKM di Kota Malang, serta dalam rangka mendukung transformasi digital dan smart city,” kata pemateri sesi ke 4 itu.
Sementara itu, pemateri lainnya dari Diskopindag, Nanda menambahkan alasan usaha tidak berkembang antara lain karena kurangnya modal dan waktu yang cukup. Kemudian, ragu dengan kemampuan diri sendiri, takut dengan ketidakpastian, tak mau keluar dari zona nyaman hingga bingung harus memulai dari mana.
Maka itu, Nanda menekankan pentingnya mengubah mindset sebelum memulai usaha. Mindset dengan penuh keyakinan, dan kemauan untuk belajar.
Salah satu yang tak kalah penting dalam mendongkrak penjualan adalah teknik pemasaran, baik produk, harga, maupun pemanfaatan marketplace sebagai teknik pemasaran online.
Kelebihan teknik pemasaran online di antaranya memiliki akses tanpa batas, biaya yang terprediksi, terhubung tanpa batas waktu, operasional dalam waktu singkat, juga efisiensi waktu dan tenaga.
“Wirasuha adalah suatu jalan yang mendidik Anda untuk menjadi orang yang paling kreatif dalam bersaing,” tegasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A