MALANG – Tren kecantikan Indonesia mengalami perubahan sejak pandemi COVID-19. Pengguna produk kosmetik sempat menurun di tahun 2020. Seiring dengan diterapkannya kebijakan protokol kesehatan, yang mewajibkan masyarakat mengenakan masker dan mengurangi beraktivitas di luar rumah.

Dr dr Dhelya Widasmara SpKK(K) FINSDV FAADV menyampaikan, kini trend tersebut justru mengarah pada skincare yang fokus mengatasi permasalahan kulit. “Misal saat pandemi, jerawat akibat penggunaan masker itu disebut maskne. Produk seperti hand and body lotion untuk mengurangi kulit kering akibat sering mencuci tangan juga banyak dicari,” ujarnya dr Lala, sapaannya.
Saat ini juga mulai berkembang istilah skinimalism. Skinimalism ini, fokus pada penggunaan skincare atau makeup dengan produk seminim nungkin untuk manfaat semaksimal mungkin.
“Bukan tentang tercapainya kulit putih mulus sempurna, namun skinimalism tentang membuat ‘ketidaksempurnaan’ itu menjadi sempurna. Dengan tidak memakai skincare atau makeup yang berlebihan,” kata dia.

Penyesuaian ini juga turut dirasakan oleh perempuan yang juga pemilik Pusat Kesehatan Kulit dan Kelamin Elbe Clinic dan Skin Level Clinic Malang ini. Awal pandemi, kata dia, masyarakat masih takut untuk pergi ke klinik sehingga jumlah kunjungan sempat menurun drastis. Bahkan, dengan meningkatnya minat masyarakat untuk merawat kulit juga berdampak dengan kemunculan banyak skincare abal-abal sehingga menjadi permasalahan baru.
“Seringkali banyak pasien pengguna skincare yang datang ke klinik saya dengan kondisi sudah parah. Sehingga pasti akan sulit untuk menangani masalah kulitnya,” sambungnya.
Untuk itu, perempuan kelahiran asli Malang ini tak hanya mengedukasi melalui klinik, namun juga sosial media. Ada di instagram @elbeclinic @dheyla_sp.kk ; youtube dr. dhelya ; hingga tiktok @drdhelyaspkk.
“Kami juga tetap memberikan pelayanan maksimal dengan harga terjangkau sehingga semua kalangan bisa melakukan perawatan wajah, agar kulit tetap cantik dan sehat,” tukasnya.
Ya, Elbe Clinic berkomitmen untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan pelanggan dengan standar pelayanan yang beradaptasi dengan protokol kesehatan. Selain mengutamakan pelayanan staff yang baik dan berkualitas, tempat perawatan dan alat-alat juga selalu dalam keadaan steril dan bersih.

Strategi promosi juga lebih bervariasi dan lebih aktif di sosial media melalui akuninstagram @elbeclinic. Pelanggan juga bisa menghubungi melalui kontak Elbe Clinic di 082223332373.
Tak hanya itu, dr Lala bahkan sempat diganjar Piagam penghargaan dari Museum REKOR Dunia Indonesia (MURI) atas rekor Siaran Langsung Edukasi Kesehatan Kulit Terlama melalui Instagram bersama dr Listya Paramitha SpKK. Penghargaan ini diperoleh pada 27 Februari 2021 lalu.
Saat itu, keduanya mengadakan edukasi maraton secara langsung melalui instagram dengan 12 tema pembahasan menarik terkait dermatologi. Edukasi ini disiarkan pada 31 Desember 2021 selama 12 jam non-stop, sehingga disebut “dermathon” atau dermatologi maraton. Tepatnya, dimulai pukul 12.00 WIB dan 00.00 WIB.
Mulanya, tambah dr Lala, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait kesehatan kulit selama pandemi. Di samping itu, juga mengajak masyarakat agar tetap berkegiatan di rumah hingga agar tidak berkerumun saat merayakan tahun baru. Dengan harapan, dapat memutus maya rantai penyebaran COVID-19.
“Saya sangat bangga dan berterimakasih dengan semua pihak yang terlibat, sehingga acara tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar, bahkan mendapat piagam penghargaan dari MURI atas rekor siaran langsung edukasi kesehatan kulit terlama melalui instagram,” tukasnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor:jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id