MALANG – Pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersendiri bagi semua segmen dan instansi. Termasuk, Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang. Sistem manajemen dan tata kelola perusahaan yang baik menjadi salah satu kunci keberhasilan Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang melesat sebagai salah satu BUMD Air Minum Terbaik di Indonesia.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang M Nor Muhlas menyampaikan, selama pandemi banyak penyesuaian yang harus dilakukan. Namun, pihaknya berhasil melakukan recovery dan adaptasi dengan kondisi sampai saat ini.
“Memang ada beberapa problematika teknis. Terutama pada pipa (kebocoran) di Pulungdowo, disusul pandemi, tentu menjadi hal yang sangat krusial dan menjadi PR pada saat awal-awal,” ujarnya.
Dijelaskan Muhlas, PDAM bahkan telah selangkah lebih maju dan melakukan berbagai terobosan di berbagai lini. Di antaranya, dengan meluncurkan website baru bernama Tugu Tirta sejak Mei 2021. Semua warga bisa mengaksesnya di www.perumdatugutirta.co.id. Tampilannya pun lebih segar, komunikatif dan informatif penuh unsur edukasi. Akun resmi media sosial PDAM juga ikut berganti nama menjadi Perumda Tugu Tirta.
Selain itu, PDAM juga menyiapkan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 1 dan 2 di sejumlah titik yang akan segera direalisasikan keseluruhan di tahun 2022 untuk menyuplai kebutuhan air bersih di Kota Malang.
“SPAM itu sebuah proses dari kita mengambil air hingga mendistribusikan kepada pelanggan. Insyaallah tahun 2022 semua sudah bisa terealisasi dengan kapasitas 450 liter per detik,” katanya.
Dengan cakupan pelayanan 97,95 persen dari jumlah penduduk Kota Malang, PDAM turut mengembangkan sektor non air, Total System Solution (ToSS). “Malang, oleh nasional diakui sebagai pelopor perusahaan air minum di Indonesia. Itu membuat kita percaya diri untuk bisa diakses ilmu oleh mereka (stakeholder) dengan kerjasama maupun pelatihan dan tentunya memberikan kontribusi komersial pada kami,” sambung dia.
Untuk menjawab tantangan fenomena global akan debit yang seringkali mengalami penurunan, PDAM mempersiapkan diri untuk mengambil peran dalam melakukan konsultasi sumber air sehingga bisa menjadi cadangan air ke depan.
Terlebih, tambah Mohlas, jika dihitung dari rasio kecukupan air PDAM Kota Malang saat ini belum ideal. Dimana, cakupan debit air yang dimiliki rata-rata masih 1.450 liter per detik, sementara jumlah pelanggan PDAM mencapai 172 ribu.
“Jika pelanggan ada 172 ribu, harusnya rasio kecukupan air yang disuplay sejumlah 1.720 liter per detik, itu pas, flat. Maka idealnya, harus ada tambahan 250 liter per detik sebagai cadangan. Jadi harusnya (total) ada 2 ribu liter per detik supaya apabila ada pipa pecah atau (kendala) lainnya agar air bisa tercukupi,” urai Muhlas.
Meski demikian, dengan debit yang hanya 1.450 liter per detik PDAM memastikan pola penanganan kebocoran atau sejenisnya akan terus ditingkatkan di tahun 2022 ini.
“Kami selalu melakukan langkah terobosan untuk bisa meningkatkan pelayanan dan memberikan yang lebih baik di tahun 2022 dan tahun-tahun mendatang. Kami berupaya memanfaatkan secara maksimal iddle capacity guna mengcover seluruh wilayah di Kota Malang. Sehingga kebocoran yang mungkin terjadi diharapkan tidak mempengaruhi kualitas pelayanan kami,” tandasnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id