MALANG, Tugumalang.id – Fenomena keringnya Sumber Umbul Sengkaring sejak 12 hari yang lalu menggegerkan warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Mereka bahkan menyaksikan aliran air yang semestinya mengarah ke pemukiman, justru berbalik ke arah sumber.
Hal ini belum pernah terjadi di Sumber Umbul Sengkaring yang menghidupi ratusan KK dan mengairi ratusan hektare sawah di Desa Tulungrejo ini. Kini, warga Desa Tulungrejo bergantung pada pasokan air bersih dari berbagai instansi.
Kepala Desa Tulungrejo, Nuryadi mengatakan air sumber menyusut secara perlahan selama beberapa hari sebelum benar-benar mengering. Air sungai yang berasal dari sumber berbalik arah seperti tersedot ke dalam sumber.
Baca Juga: Sumber Umbul Sengkaring di Donomulyo Mengering, 170 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen
Berdasarkan observasi sementara, keringnya sumber ini diduga karena bebatuan yang ambles dan pendangkalan sungai. Akibatnya, aliran air berubah arah ke gua-gua yang ada di sekitar sumber.
“Surutnya sedikit-sedikit, nggak sekaligus. Selama empat hari terakhir ini nggak berubah (sudah kering),” kata Nuryadi saat ditemui Tugu Malang ID, Selasa (24/9/2024).

Selama ratusan tahun, Umbul Sengkaring tidak pernah kering, bahkan di saat musim kemarau sekalipun. Menurut Nuryadi, debit air sumber menurun di musim kemarau, namun tidak pernah sampai kering.
“Kami masyarakat Tulungrejo merinding dengan adanya fenomena ini,” ujarnya.
Warga Desa Tulungrejo RT 1/RW 1, Samirin (60) mengatakan dirinya juga menyaksikan air sumber yang surut secara bertahap. Bahkan, air sumber sempat disedot dengan menggunakan lima diesel agar airnya bisa dimanfaatkan masyarakat.
Baca Juga: Sumber Air Mengering, Desa Tulungrejo Donomulyo Alami Kekeringan untuk Pertama Kalinya
“Sudah disedot, tapi nggak berubah airnya (tetap kering),” kata Sarimin yang rumahnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari Umbul Sengkaring.
Selama ini, Sarimin memanfaatkan mata air ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warga yang ada di sekitar sumber memasang pipa yang bisa menyedot air dan mengalirkannya langsung ke rumah-rumah.
“Ini beratus-ratus tahun nggak pernah kering. Mbah-mbah saya nggak pernah mengalami kekeringan,” ujar Sarimin.
Saat ini, ia dan keluarganya bergantung pada pasokan air dari berbagai instansi, seperti BPBD Kabupaten Malang, Dinas Sosial Kabupaten Malang, dan Pemerintah Desa Tulungrejo. Ia mengakui pasokan air ini sudah cukup untuk mandi dan memasak.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko