*Punya Potensi Kuliner Tinggi
MALANG — Kendati di masa pandemi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) optimis kembali ajak pelaku usaha kuliner untuk mengikuti ajang Food Startup Indonesia (FSI) 2021.
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sugeng Santoso dalam sosialisasi FSI di Hotel Santika Premiere Malang, Rabu (17/02/2021).
Menurutnya, sikap optimistisme ini berkaca dari tahun 2020 lalu. Dimana jumlah pendaftarnya justru meningkat hingga 6.499 peserta. Artinya, minat pelaku usaha kuliner akan ajang FSI terbilang tinggi meski di era COVID-19.
“Kegiatan sosialisasi ini dimaksudkan agar bertambah banyak generasi baru pelaku kuliner yang memanfaatkan FSI dalam meningkatkan aspek kapabilitas dan produktifitas usaha mereka” ujarnya
Bertajuk “Sosialisasi FSI dan Peran Pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi pada Sub Sektor Kuliner”, acara ini terbagi menjadi dua sesi baik online dan offline. Dimana jumlah peserta offline tentu saja dibatasi sekaligus menerapkan protokol kesehatan ketat.
Hadir sebagai pembicara pada sesi I yaitu Hanifah Makarim (Direktur Akses Pembiayaan, Kemenparekraf/Baparekraf) dan Bonnie Susilo (Chief Marketing Officer, PT. Ultima Rasa Akselerasi).
Sedangkan sesi II masuk pada materi Coaching Clinic dengan narasumber Heinrich Vincent (Founder dan CEO Bizhare.id) dan Muhammad Mirzan (Senior Business Development Koinworks).
Dalam kesempatan tersebut, Hanifah Makarim mengungkapkan bahwa FSI merupakan program kolaboratif Kemenparekraf/Baparekraf sebagai upaya membantu wirausaha atau pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) di bidang kuliner seluruh Indonesia termasuk di kota Malang.
“Melalui program ini, Kami ingin menyampaikan bahwa pemerintah hadir membantu pelaku ekraf kuliner agar tetap tumbuh dan produktif meski masih dalam pandemi COVID-19,” pungkasnya.
Sedangkan menurut Bonnie Susilo, salah satu alasan terpilihnya Kota Malang menjadi lokasi sasaran tak lain karena potensi pelaku usaha yang produktif dan inovatif.

“Malang merupakan kota kuliner yang memiliki banyak pelaku usaha makanan yang terus produktif. Pelaku ekraf sub sektor kuliner di Malang berpotensi besar mendaftar sebagai peserta FSI 2021,” tandas dia
Nantinya, peserta yang mendaftar FSI 2021 akan melewati tahapan panjang dan kompetitif. Dimana, peserta yang masuk sebagai finalis berhak mengikuti ajang Demoday.
Kegiatan puncak Demoday FSI merupakan kegiatan mentoring dan pitching forum pelaku usaha kuliner. Peserta Demoday berkesempatan mengikuti direct mentoring, business coaching, mendapat akses permodalan, sekaligus akses pemasaran.
Diketahui, FSI konsisten membangun ekosistem industri kuliner dengan menghubungkan pelaku subsektor kuliner kepada akses pembiayaan/permodalan sejak tahun 2016.
Meski masih dalam situasi yang penuh keterbatasan dan tantangan, FSI bermaksud membuka kesempatan dengan mendorong pelaku usaha subsektor kuliner terus tumbuh dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Berupaya mencari, memaksimalkan potensi, dan membuka akses pada sumber pembiayaan yang ada.
Sebagai tahapan awal kegiatan, Kemenparekraf/Baparekraf menggelar kegiatan sosialisasi FSI 2021 berupa seminar dan coaching clinic sebelum pendaftaran FSI 2021 resmi diumumkan. Selain Kota Malang, Beberapa daerah yang akan dikunjungi pada bulan Februari ini ialah Bandung dan Makassar. (ads)