Tugumalang.id – Kasus COVID-19 yang terus mengalami peningkatan, membuat Kota Batu krisis ruang isolasi. Tak mau terus bergantung, Pemerintah Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, membangun sendiri shelter atau rumah isolasi untuk warganya, pada Sabtu (10/7/2021).
Kepala Desa Junrejo, Faisal Hasan, menjelaskan bahwa pembangunan shelter itu berawal dari permasalahan yang dialami warganya yang terpaksa harus kembali pulang usai mendapat penolakan demi penolakan dari sejumlah RS Rujukan yang ada di Kota Batu.
“Jadi pernah ada warga kami yang terpapar COVID-19, kemudian kesulitan mencari RS. Mereka ditolak karena semua RS penuh,” paparnya.

Usai tak mendapat tempat untuk memperoleh perawatan maupun isolasi, lantas warga Desa Junrejo itu kembali ke rumah. Mereka kemudian harus menjalani isolasi mandiri di rumah sendiri.
“Namun saat kami lihat rumahnya tidak memenuhi syarat isolasi mandiri. Rumahnya hanya ada dua kamar, itu membahayakan keluarganya,” ungkapnya.
Agar kejadian serupa tak kembali dialami warganya, Faisal lantas berinisiatif mendirikan shelter mandiri di SMP Diponegoro Junrejo Batu. Pihaknya juga telah mendapat persetujuan dan dukungan dari Satgas COVID-19 Kota Batu untuk mendirikan shelter itu.
Disebutkan, pihaknya mendirikan shelter itu dengan menggunakan sebagian dana penanganan COVID-19 Desa Junrejo. Dana Desa (DD) Desa Junrejo 2021 senilai Rp 1,3 miliar, dimana 8 persen DD itu memang dialokasikan untuk penanganan COVID-19 di Desa Junrejo.
“Kami menggunakan APBDes, kita akan alokasikan untuk konsumsi dan kebutuhan lain dari pasien. Namun untuk tenaga kesehatan akan dibantu Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Junrejo,” ucapnya.
Shelter tersebut didirikan dengan kapasitas 10 orang yang terbagi dari 2 ruangan. Pihaknya juga telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung seperti kamar mandi, TV, sound system, dan lainnya.
Selain itu, paket sembako senilai Rp 350 ribu juga telah disiapkan.
“Shelter ini untuk yang bergejala ringan dan yang rumahnya tak memenuhi syarat isolasi mandiri. Karena kami juga belum memiliki oksigen juga, jadi pasien komorbid tidak bisa kesini,” paparnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti