TuguMalang.id – Penasehat Kelompok Peternak Ayam Petelur di Kota Batu, Ludi Tanarto menyebutkan pemerintah belum tegas soal penegakan aturan peredaran telur infertil (telur yang tidak dibuahi ayam pejantan. Telur ayam tersebut tidak dapat menetas, red). Jika hal itu dibiarkan terjadi, dikhawatirkan mengganggu harga pasar begitu juga kesehatan masyarakat.
Padahal menurut Ludi, aturan tersebut audah diatur sesuai Permentan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi.
Di situ, di Pasal 13 dijelaskan bahwa pelaku usaha integrasi, pembibit GPS, pembibit PS, pelaku usaha mandiri dan koperasi dilarang memperjualbelikan telur infertil (tertunas) untuk dikonsumsi.
”Jadi ada perusahaan besar integrator itu dilarang menjual telur infertil. Perusahaan punya pembibitan ayam yang kemudian bertelur. Nah, telurnya ini lalu ditetaskan dan dijual ke peternak,” jelas Ludi, Rabu (1/6/2022).
Sejauh ini, kondisi itu ternyata masih berlangsung. Sebab ketidaktegasan dalam mengatur tata niaga itulah yang membuat harga telur di pasaran tidak stabil. Banyak peternak di sana kesulitan menjual produksinya.
”Kalau pemerintah tegas, ketika ada fluktuasi tidak akan tajam sekali,” ujar pria yang juga menjadi anggota DPRD Kota Batu ini.

Saat ini, harga telur juga mengalami kenaikan di angka Rp 26 ribu. Menurut dia, kenaikan itu sudah terjadi dalam sepekan belakangan dan itu sudah jenuh. Dia memprediksi harga telur akan segera turun karena sudah di titik jenuh.
Meski begitu, kenaikan harga itu dihitung Ludi tidak begitu berpengaruh terhadap pemesanan telur di kandangnya. Berjualan telur kata dia memang tidak selalu stabil. Jadi kadang untung dan rugi kerap dia alami.
”Misal pas turun Rp 12 ribu itu, kan rugi, sekarang naik. Keuntungan waktu harga naik ini yang dipakai untuk menambal kerugian waktu lalu, jadi impas,” katanya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id