Tugumalang.id – Memperingati Hari Menanam Pohon pada 28 November, dapat diartikan memperingati siklus keseimbangan alam. Pepohonan rindang dan hutan di perkotaan menjadi pertanda alam yang sehat dan menyehatkan. Kota yang hijau dan tingkat polusi udara yang rendah, menjadikan daerah tersebut nyaman untuk dijadikan tempat tinggal.
Seperti halnya Kota Malang yang masih hijau dan rindang. Polusi udaranya juga di tingkat rendah. Bahkan polusi udara Kota Malang masuk dalam kategori zona hijau. Sejumlah lembaga dan komunitas merekomendasikan Kota Malang menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal dan singgah.
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko menjelaskan bahwa pihaknya memang tengah meningkatkan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) melalui penanaman lebih dari 8 ribu bibit pohon di berbagai titik di Kota Malang sepanjang tahun 2021.
Disebutkan, penanaman bibit pohon tersebut secara rutin dan berkala dilakukan setiap akhir pekan.
“Ini supaya kelestarian alam semesta kita semakin bagus dan udaranya juga semakin bagus. Hingga kita hidup di Kota Malang bisa benar-benar nyaman,” ujarnya, pada Minggu (28/11/2021).
Kata dia, ke depannya Kota Malang akan semakin strategis dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan tol untuk proyek jalur pendukung wisata Gunung Bromo. Dengan demikian, Kota Malang akan menjadi jujukan wisatawan yang harus ditangkap sebagai peluang.
“Kota Malang ini ke depan akan menjadi pusat persilangan yang luar biasa. Ketika tol dibangun oleh pemerintah pusat, Kota Malang akan semakin strategis,” paparnya.
“Karena pemerintah pusat menerapkan kawasan Bromo Tengger Semeru itu sebagai kawasan wisata layaknya kawasan Bali. Makanya dibangun dan diperkuat infrastrukturnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Wahyu Setiyanto menyatakan bahwa keberadaan RTH di Kota Malang sudah mencapai 11 persen.
Meski masih terbilang minim, pihaknya berkomitmen terus menambah RTH seperti memperbanyak taman-taman hijau di area Kota Malang. “Kami terus mengupayakan penambahan RTH baru di Kota Malang. Contohnya saat ini Taman Merjosari yang sedang dibangun,” ujarnya.
Area hijau Kota Malang yang terlihat luas berada di Kecamatan Kedungkandang. Sementara hutan kota dan taman di Kota Malang tersebar di lima kecamatan. Wahyu menyebut ada 86 hutan dan taman kota yang sejuk dan hijau.
“Kami akan tambah terus. Tahun depan itu bangun hutan kota baru di daerah Buring. Kami akan perbaiki juga dekorasi taman-taman kota, dan membangun lagi di area flyover,” ujarnya.
Sementara pepohonan di pinggir jalan di Kota Malang juga terus dirawat dan ditambah. Mantan Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang tersebut mengatakan bahwa penanaman tabebuya di pinggir jalan juga akan mempercantik area Kota Malang.
“Ini kami susun petanya di mana saja. Tujuannya ya itu, mempercantik area kota sehingga masyarakat nyaman dan terasa sejuk,” terangnya.
Wahyu juga menyampaikan bahwa pihaknya memiliki alat pendeteksi kualitas udara untuk memantau secara berkala polusi udara di Kota Malang. Saat ini, polusi udara di Kota Malang berada di tingkat rendah dan bisa terus ditekan. Apalagi, hampir tidak ada industri penghasil polusi yang mencemari udara.
“Udara di sini masih sejuk. Jalanan rindang dan asri. Kualitas udara di Kota Malang masuk zona hijau,” jelasnya.
Di awal November lalu, DLH juga melakukan uji emisi gas buang kendaraan di Kota Malang. Hasilnya, dari sekitar 502 kendaraan yang dijadikan sampel, 98 persen lolos uji. Udara Kota Malangpun dinilai baik dan masuk zona hijau, terlebih uji kualitas udara terhadap asap pembakaran industri juga baik.(ads)
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti