Tugumalang.id – Lakpesdam NU Kota Malang menggandeng Universitas Brawijaya (UB) menyusun media pembelajaran fikih kebangsaan melalui buku komik.
Upaya ini sebagai respons atas eskalasi konflik akibat prilaku intoleran di kalangan anak muda perkotaan yang masih sering terjadi, bahkan cenderung menguat. Sementara doktrin wawasan kebangsaan belum begitu ditangkap oleh anak muda masa kini.
Kegiatan diawali dengan riset mendalam terhadap Turots pesantren berkaitan dengan wawasan fikih kebangsaan. Kemudian, hasil riset tersebut didiseminasikan melalui forum diskusi terfokus (FGD: Focus Group Discussion) pada Jumat (26/6/2024) di Ruang Rapat Lt 2 Gedung PCNU Kota Malang.
Baca Juga: Bersama Ketua Lakpesdam PBNU, Mbalah Aswaja Unisma Bahas Radikalisme Liberalisme
Selain personil Lakpesdam NU dan tim UB, diskusi terfokus ini juga menghadirkan seorang content creator bernama Kurniawan.
Dr. Mohammad Anas selaku Ketua Lakpesdam menyampaikan bahwa penyusunan komik berbasis fikih kebangsaan ini diharapkan menjadi bacaan alternatif bagi anak muda, terkhusus di perkotaan, dalam memahami wawasan kebangsaan perspektif fikih.
Baca Juga: Lakpesdam dan LBM NU Kota Malang x Tim Doktor Mengabdi UB, Gelar FGD Pemetaan Turats
“Berdasarkan hasil riset kami, target utama pembaca komik ini anak usia remaja. Sekitar usia SMP hingga SMA,” tegas alumni Pesantren Qomaruddin Gresik ini.
Sementara itu, Kurniawan menuturkan ada tiga tahapan penyusunan komik ini. Dimulai dari pemilihan topik atau tema dari permasalahan (fikih kebangsaan, red) yang ada, pengembangan ide cerita, hingga pembuatan skenario.
“Ketiga tahap ini sudah selesai namun masih butuh masukan dalam forum diskusi ini,” imbuh pegiat Center for Character and Diversity Studies (CCDS) UB.
Diskusi terfokus ini melibatkan kurang lebih 50 orang, baik dari unsur pengajar di pesantren, perwakilan aktivis NU di tingkat kecamatan, hingga praktisi media dan perbukuan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Sumber: Lakpesdam NU
Editor: Herlianto. A