Tugumalang.id – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) punya cara menarik untuk melahirkan alumni yang berdaya saing. Salah satunya, diwujudkan lewat kolaborasi Program Studi (Prodi) Teknik Informatika dengan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.
Kolaborasi dua prodi ini dalam rangka membuat media pembelajaran berbasis teknologi dengan mengusung game sebagai objek. Tujuannya, selain mewujudkan penggunaan teknologi pada sektor pendidikan, juga sebagai kontribusi Unikama kepada dunia pendidikan lewat teknologi. Sebab itu, kegiatan ini mengusung tema ‘Expo English Fun Learning with Edu Game’.

“Ini event kolaborasi pertama Prodi Teknik Informatika dengan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Kami berkolaborasi menciptakan 12 education game yang kemudian kami tampilkan di sini (expo),” ujar koordinator juga dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Octavia Widiastuti MPd.
Menurut Octavia, expo tersebut menjadi bagian dari final project mahasiswa dalam menempuh ujian akhir semester (UAS). “Jadi supaya mahasiswa Unikama tidak hanya mengerjakan soal di kertas tapi menciptakan produk dan karya digital yang bisa dinikmati semua orang, salah satunya didownload melalui playstore,” jelasnya.

Ketua Prodi Teknik Informatika, Moh Ahsan SKom MT menambahkan, bahwa secara teknis mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang membuat konten dalam game tersebut. Sedangkan, mahasiswa Prodi Teknik Informatika yang menciptakan teknologi permainan.
“Konsepnya berasal dari mahasiswa prodi pendidikan Bahasa Inggris, developernya dari mahasiswa Teknik Informatika,” kata dia.
Ditambahkan, proses pembuatan game ini dilakukan dalam waktu satu bulan. Meski demikian, kedua prodi tetap berupaya untuk menghasilkan karya digital yang terbaik.
“Kendalanya karena terlalu mepet ya, satu bulan kami agendakan kolaborasi ini. Tapi tetap kita upayakan secara maksimal,” terangnya.

Beberapa fitur dan materi yang ada pada game itu diantaranya mencakup materi dasar bahasa inggris. Mulai dari vocabulary, listening, speaking and reading. Pembuatan desain tampilan tak hanya dikemas lebih menarik, namun juga bisa mengasah otak. Terlebih, karena pembuatan game edukasi ini menyasar pengguna anak usia dini.
Kepala Laboratorium Unikama, Amak Yunus EP SKom Mkom berharap, kolaborasi ini nantinya bisa diperluas dan merambah ke materi pendidikan lainnya. “Agar game ini bisa dinikmati semua bidang pendidikan. Melekat di bidang manapun, karena kolaborasi ini sangat kami rasakan manfaatnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Dr Teguh Sulistyo MPd menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. “Kolaborasi ini harus kita pupuk dan jadikan agend tahunan karena mahasiswa akan dianggap lebih berprestasi kalau mereka memiliki suatu produksi seperti ini (edu game),” paparnya.
Hal seiring dengan tuntutan dan tantangan lulusan di abad 21 yang diharuskan memiliki formula 4C yakni critical thinking, creativity, communication dan collaboration.
“Sebagaimana dalam empat pilar pendidikan yang digagas Unesco. Maka hari ini dengan perasaan bangga saya harapkan kita sampaikan pada asesor lapangan pada waktu akreditasi bahwa mahasiswa kita adalah mahasiswa yang bisa dibanggakan,” tukasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A