MALANG, tugumalang.id — Sempol Malang pasti tak asing lagi di lidah masyarakat Malang. Namun tahukah Anda bagaimana awal mula Sempol hingga kini tetap jadi favorit semua orang.
Bicara tentang jajanan Malang memang tak aka nada habisnya. Sebagai kota wisata dan pendidikan, peradaban kuliner di Malang juga terus berkembang dan makin variatif. Soal jajanan sempol Malang misalnya, siapa yang mengira kudapan ini akan laris manis hingga saat ini.
Sempol memang mulai hits di awal tahun 2016-an. Di sudut-sudut kota Malang mulai bermunculan penjual sempol yang menjajakan makanan ringan seharga 500-1000 rupiah per tusuknya. Harga yang cukup murah dan tak akan menguras kantong untuk jajanan mengenyangkan.
Sejarah Sempol, Opini Tentang Desa Sempol dan Pak Man
Tak ada catatan sejarah yang pasti tentang kapan dan darimana sempol muncul. Namun beberapa cerita menyebutkan jika nama sempol berasal dari salah satu desa di Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, yaitu Desa Sempol. Desa dengan nama sempol ini memang ada dan berjarak 19 Km dari Kepanjen. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Opini tentang keindetikan nama desa ini juga diimbuhi dengan cerita bahwa pencetus sempol Malang ialah seorang pedagang bernama Pak Man. Kisah yang ditulis seorang blogger bernama Winda Carmelita, kemudian seakan diamini dan direplikasi banyak media lokal.
Diceritakan, sempol berawal dari keinginan Pak Man membuat jajanan unik dengan cara mengepalkan adonan campuran daging pada tusuk sate. Kepalan itu lalu direbus layaknya pentol hingga matang. Saat pembeli datang, tinggal mencelupkan sempol ke adonan telur dan digoreng dalam minyak panas.
Kreasi unik yang telah ada sejak 2014 itu lalu dibawa oleh Pak Man ke kota. Variasi sempol pun makin berkembang ketika jajanannya disukai masyarakat. Bahkan sempol sempat divariasikan dengan nama pentol korea untuk menyasar anak muda yang banyak menggandrungi sinema korea.
Sempol Malang berkembang dengan pesat di jalanan dapat menjadi salah satu pilihan streetfood yang ada. Fenomena sempol mirip dengan munculnya food truck di Amerika. Setelah muncul di era 1800-an di sekitar Texas, food truck lalu menjamur di kota-kota besar.
Lapar? Coba Mampir Ke Penjual Sempol Malang Terdekat
Sempol memang sangat cocok menemai Anda saat jeda dan menikmati waktu luang. Jika ingin membeli sempol, tak akan sulit mencari pedagang sempol Malang. Penjaja sempol kebanyakan menyasar ruang-ruang pendidikan di Kota Malang.
Mulai dari kampus hingga gang depan sekolah dasar biasanya berderet para penjual jajanan, termasuk sempol. Jika menuliskan sempol di google maps, Anda akan menemukan 20 pedagang yang terdaftar. Namun pastinya jumlah sesungguhnya di jalanan jauh lebih banyak dari itu.
Resep Sempol Malang yang Mudah
Jika Anda ingin berkreasi dan coba membuat sendiri sempol Malang di rumah, berikut ini salah satu resep sempol ayam agar tidak keras dan mudah untuk dicoba. Bukan hanya akan membuat buah hati senang dan kerasan di rumah, tapi juga dapat dijadikan salah satu ide bisnis yang potensial.
Bahan utama sempol Malang ialah daging ayam. Campurkan 250 gram fillet daging ayam dengan telur, bawang putih, bawang goreng, dan air menggunakan food processor. Lalu tambahkan 1,5 sendok teh gula, garam dan merica secukupnya.
Selanjutnya masukkan masing-masing 100 gram tepung tapioka dan terigu. Adonan pun siap dikepal pada tusuk sate dan direbus hingga mengapung. Sempol Malang yang telah matang, dapat Anda simpan sebagai frozen food atau langsung digoreng dengan minyak panas.
Selain menjadi jajanan ringan yang enak dan gurih, kandungan gizi sempol ayam juga dapat membantu asupan protein dalam tubuh. Amallia Puspitasari dalam artikel akademik berjudul Alternatif Produk Pangan Anak Jenis Sempol Berzat Besi (2018) menyajikan alternatif pembuatan sempol yang lebih bergizi.
Dengan penambahan beberapa sayuran kaya zat besi seperti bayam atau kelor dapat meningkatkan penyerapa zat besi dalam tubuh. Zat besi akan melengkapi kandungan protein hewani, vitamin C, vitamin A, dan zat gizi mikro lainnya.
Penulis: Imam A.Hanifah
editor: jatmiko