MALANG, Tugumalang.id – Kisah mistis menyelimuti gerbong maut di Museum Brawijaya Malang. Gerbong tersebut dinamakan Gerbong Maut karena menjadi saksi bisu kekejaman penjajah Belanda yang sengaja menyiksa para pejuang kemerdekaan di Gerbong Maut yang dikenal dengan peristiwa Gerbong Maut Bondowoso.
Pasalnya gerbong tersebut membawa ratusan penjajah dari Kabupaten Bondowoso menuju Penjara Bubutan di Kota Surabaya. Jangan bayangkan saat itu gerbong ditarik dengan lokomotif diesel seperti saat ini.
Tetapi menggunakan lokomotif uap dengan menempuh perjalanan kurang lebih selama 12 jam dari Bondowoso menuju Surabaya. Di sepanjang jalan para tahanan tidak mendapat sirkulasi udara yang cukup tanpa diberi makan dan minum sehingga kebanyakan para pejuang gugur karena sakit dan lemas.
Baca Juga: Ratusan Keris Mantan Gubernur Jatim Jadi Koleksi Terbaru Museum Brawijaya Malang
Peristiwa nahas Gerbong Maut terjadi pada 13 November 1947, ratusan pejuang berdesakan di gerbong yang seharusnya untuk barang tersebut.
Gerbong itu dibuat pada tahun 1920 oleh Perusahaan Kereta Api milik Belanda, Staatsspoorwegen. Gerbong barang dengan panjang 5,27 meter, lebar 2,82 meter, dan tinggi 3,34 meter. Memiliki kode SS1920 di bagian roda sebagai penanda tahun pembuatan darn GR10152 sebagai penanda gerbong barang.
Dari 100 tahanan yang dibawa dari Bondowoso ke Surabaya, 46 orang tewas dan 31 lainnya sakit serta 11 orang sakit parah. Hanya 12 orang yang tetap dalam keadaan sehat dari peristiwa memilukan itu.
Baca Juga: Bikin Merinding!, 5 Cerita Mistis di Kampus UIN Maliki Malang, Sering Terdengar Suara Gamelan di Salah Satu Gedung Ini
Masing-masing gerbong diisi 30 orang. Di saat berhenti di beberapa stasiun rute Bondowoso menuju Surabaya, gerbong tersebut tidak diparkir di area stasiun yang teduh melainkan sengaja dijemur di bawah terik panas matahari.
Sehingga banyak pejuang mengalami sesak nafas dan kehausan hingga akhirnya meninggal dunia karena lemas.
Sebagai saksi bisu kengerian kekejaman penjajah Belanda, Gerbong Maut yang salah satunya ada di Museum Brawijaya Malang memiliki aura mistis begitu kuat.
Dari tiga Gerbong Maut, satu gerbong memang disimpan di Museum Brawijaya Malang dan satu gerbong lagi disimpan di Gedung Juang Surabaya. Sedangkan satu gerbong lagi tidak diketahui di mana keberadaannya.
Beberapa pengunjung Museum Brawijaya kerap kali merasakan suasana merinding saat berada di sekitar Gerbong Maut. Beberapa cerita menyebutkan ada sosok makhluk astral yang muncul saat pengunjung mengambil foto di area gerbong tersebut.
Gerbong Maut yang terpajang di Museum Brawijaya disebut-sebut sebagai gerbong dengan korban jiwa paling banyak, 46 korban tewas ditemukan di gerbong yang saat itu masih gerbong baru.
Seringkali terdengar suara-suara teriakan dari Gerbong Maut tersebut. Bahkan konon ada pengunjung mengalami kesurupan saat berada di area gerbong.
Walau diselimuti kisah mistis, Gerbong Maut di Museum Brawijaya Malang adalah bukti betapa teguhnya pejuang bangsa Indonesia yang ingin merdeka dari penjajahan Belanda. Gerbong Maut juga memiliki nilai edukasi akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Artikel ini hanya bersifat hiburan dan kisah mistis tersebut masih sebatas cerita yang masih dipertanyakan kebenarannya.
Alangkah baiknya senantiasa berdoa dan beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan untuk dijauhkan dari gangguan-gangguan makhluk astral.
Baca Juga Berita tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A