Tugumalang.id– Kolonel Inf Mohammad Imam Gogor Agnie Aditya bercerita banyak tentang perjalanan hidupnya sejak menjadi ajudan Presiden Jokowi hingga kini dipercaya sebagai Komandan Korem 083/Baladhika Jaya.
Dalam podcast Tugu Inspirasi, pria yang kerap disapa Gogor itu, memang bercita-cita dari kecil menjadi seorang TNI. “Batu loncatan mengapai cita-cita saya sebagai seorang TNI ialah masuk AKABRI, Angkatan Darat, Akmil dan lulus tahun 1998,” kata pria kelahiran Kediri itu.
Dinas pertamanya sebagai perwira muda di Brigade Infanteri 3 di Sulawesi selama 10 tahun dan pindah-pindah tugas selama 3 kali. Lalu dia menikah pada tahun 2004.
Sosok Komandan Korem itu terus berjuang dan melangkah hingga melaksanakan pendidikan Sekolah Staff dan Komando Angkatan Darat pada tahun 2011.
“Alhamdullilah mendapat kesempatan menjadi salah satu ajudan dari bapak Presiden (Jokowi) selama 6 bulan, karena perintah presiden ADC harus melakukan sekolah Sesko TNI selama 5 bulan dan tahun 2022 baru selesai, dan (sekarang) menjadi Danrem 083,” katanya.
Korem 083/Baladhika Jaya adalah satuan kewilayahan di atas kodim. Saat menjadi Danrem 083/Baladhika Jaya, Gogor mengkolaborasi semua satuan yang ada di bawah Korem menjadi sebuah kesatuan yang utuh. Lalu menjalankan program-program pemerintah di semua bidang.
Banyak program-program pemerintah yang dilakukan termasuk aksi sosial karena bencana. Menurutnya, Korem harus hadir mengkolaborasi dan menyatukan satuan bawahannya masing-masing.
Untuk mengeratkan satuan-satuan tersebut, pihaknya akan mengelar acara santai yang akan diadakan minggu depan. Misalnya kegiatan yang bertajuk “Cangkruk Bareng Sam Danrem 083.”
“Nantinya, kegiatan ini bakal dilakukan di beberapa daerah Kota Malang yang bisa buat cangkrukan. Adapun topiknya tentang ketahanan informasi. Topik ketahanan informasi ini sangat penting khususnya untuk media,” kata Gogor.
Ditanya soal upayanya hingga dipercaya menjadi Danrem? Dia menuturkan bahwa bisa sampai di titik itu dengan kerja keras. Bagi dia, kerja keras tidak akan pernah berkhianat.
“Hari ini mungkin tidak dibalas, lusa tidak dibalas, minggu depan tidak dibalas tapi tetap yakin suatu saat akan terbayar. Bukan lewat komandan kita, bukan lewat komandan yang lain, atau teman komandan yang lain, lewat siapa saja yang tahu kerja keras kita pasti akan dibayarkan,” tuturnya.
Tidak hanya menceritakan tentang pengalaman di TNI saja, dalam podcast Tugu Inspirasi itu dia juga menyampaikan terkait kepemimpinan.
Menurutnya, menuturkan kepemimpinan itu memberikan contoh. Memberikan contoh yang baik itu konsekuensinya sangat dalam dan sangat luas.
“Pada saat kita memerintahkan anggota kita untuk berlatih menembak berarti kita juga harus bisa menembak. Pada saat kita memerintahkan anggota kita berlatih fisik lari berarti kita juga harus siap untuk berlari. Itu benar-benar suatu leadership yang menjadi inti sari dari sebuah kepemimpinan,” katanya.
Penulis: Sekar Ayu Damayanti
Editor: Herlianto. A