MALANG – Desa Suwaru, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang memang dikenal sebagai wilayah dengan mayoritas penduduk pemeluk agama Kristen.
Diungkapkan oleh Edhi Warih Prabowo, selaku Komisi Pembinaan Penatalaksanaan (KPPl) Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Suwaru, jika awal penyebaran agama Kristen di Suwaru berawal dari misionaris asal Belanda.
“Dulu ada seorang misionaris Belanda bernama Tuan De First yang berkeliling ke Wonorejo, Suwaru sampai Peniwen. Jadi beliau datang ke sini saat tahun baru, dan di Peniwen saat paskah,” ungkapnya, pada Jumat (25/12/2020).
“Penyebaran agama Kristen di Jawa termasuk itu juga, termasuk di dalamnya ada orang Jawa di Tunggul Wulung itu,” sambungnya.
Setelah agama Kristen menyebar di Desa Suwaru, warga masih melaksanakan ibadah dari rumah ke rumah. Lalu akhirnya Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Suwaru berdiri pada tahun 1914.
“Jadi ini sudah ulang tahun ke-106 tahun. Dulu awalnya masih di rumah-rumah sampai akhirnya mendapatkan tempat di sini,” terangnya.
Edhi mengatakan, jemaat GKJW Jemaat Suwaru adalah jemaat agraris. Artinya, jemaat yang rata-rata bekerja di pertanian.
“GKJW Jemaat Suwaru ini termasuk jemaat agraris, karena jemaat Suwaru ini rata-rata memiliki sawah. Jadi dukungan operasional keuangan gereja itu selain persembahan dari warga, juga didukung hasil tanah pertanian,” ungkapnya.
Hasil-hasil pertanian ini juga yang membiayai segala keperluan gereja sampai menghidupi warga parimatan.
“Jadi hasil pertanian seperti padi kita juga bagikan pada warga yang membutuhkan. Termasuk bantuan pada warga parimatan/warga yang dirawat gereja. Sehingga setiap bulannya kita membagikan sembako pada warga parimatan,” pungkasnya.
Reporter: Rizal Adhi
Editor: Lizya Kristanti