TuguMalang.id – Program Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) Batch IV yang digagas Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bersama PT Paragon Technology & Innovation selama 3 bulan telah berakhir sejak dimulai pada Februari 2022.
Dalam FJP Batch IV tersebut, total ada 15 wartawan terpilih dari berbagai daerah di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara hingga Maluku. Selama program tersebut, para wartawan digembleng meningkatkan kapasitas, kompetensi dan spesialisasi peliputan pada isu-isu pendidikan.
Sebelum itu, total ada 60 wartawan lain pada batch sebelumbya yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan jurnalistik spesialisasi pendidikan di ‘kampus’ GWPP tersebut.
Sebelumnya, FJP Batch I dan II telah berlangsung secara berkelanjutan pada kurun Januari – Agustus 2021. Adapun FJP Batch III berlangsung pada 20 September – 22 Desember 2021 dan Batch IV pada 22 Februari – 31 Mei 2022.

Kiprah GWPP mendapatkan pengakuan dari Kemendikbudristek yang dikukuhkan dalam bentuk penghargaan Anugerah Diktiristek 2021. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Prof Nizam menyampaikan penghargaan tersebut dalam suatu acara resmi di Gedung Kemendikbudristek kepada Direktur Pelaksana GWPP Nurcholis MA Basyari pada Januari 2022.
Pria yang juga pemimpin redaksi Tugumalang.id dan Tugujatim.id itu mendapatkan Anugerah sebagai Insan Jurnalistik Terinspiratif Bidang Pendidikan. Penghargaan tersebut sebagai apresiasi atas kiprah Nurcholis dalam menginisiasi dan menggulirkan GWPP yang mengusung misi “mengarusutamakan isu-isu pendidikan dalam peliputan dan pemberitaan media pers”.
Tentunya, program yang digagas untuk tujuan mulia membangun ekosistem pendidikan Indonesia ini diharapkan dapat menjadi kontribusi gerakan yang nyata. Harapan ini disampaikan CEO PT Paragon Technology and Innovation Salman Subakat dalam sesi Pelepasan Peserta FJP Batch IV, Kamis 2 Juni 2022.
Pria yang akrab disapa Chief Salman tersebut tidak mengira jika program FJP yang dimulai dari gerakan kelompok kecil wartawan itu bergulir sedemikian jauh hingga sebesar sekarang.
Artinya, sambung Salman, semangat membangun ekosistem pendidikan dengan mengarusutamakan isu pendidikan di media massa ini diharap bisa menggelinding jauh lebih besar lagi kedepannya.
”Saya sangat terharu, energi dari gerakan ini bisa sedemikian besar. Harapan saya sih dari tulisan teman-teman ini bisa menyalur lebih luas lagi dan menjelma menjadi gerakan yang nyata untuk kemajuan pendidikan Indonesia,” ungkapnya.
Harapan besar Chief Salman ini bukan tanpa fakta. Buktinya, para peserta program FJP, bahkan menuai perhatian banyak pihak pelaku pendidikan di daerahnya masing-masing. Bahkan para peserta sampai diundang menjadi narasumber.
”Salut! Semoga nyala gerakan ini bisa terus kita jaga bareng-bareng. Dengan begitu, nyala energi positif ini bisa ada dimana-mana,” harapnya.

Hal senada dikatakan Aqua Dwipayana, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional yang ikut menyempatkan hadir dalam momen bersejarah itu. Aqua yang saat itu sedang di Makassar berpesan agar almamater GWPP ini bisa terus dipakai meski program Batch IV ini telah berakhir.
Kenapa? agar spirit utama program FJP untuk membangun ekosistem pendidikan ini bisa terus digaungkan. Lebih-lebih lagi, kontribusi ini bisa menjadi gerakan pendidikan yang lebih nyata.
”Saya tekankan untuk terus menjaga silaturahmi baik dengan narsum pelaku oendidikan, dengan teman satu angkatan dengan mentor, agar syiar gerakan ini bisa terus terjaga dan berkontribusi lebih nyata,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Pelaksana GWPP, Nurcholis MA Basyari secara khusus mengucapkan selamat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang berkontribusi terhadap suksesnya penyelenggaraan FJP GWPP ini.
Dalam kegiatan FJP GWPP sendiri mencakup 3 aspek, yakni pelatihan, praktik, dan pendampingan (dalam bentuk coaching & mentoring) dari 5 orang wartawan senior yang punya reputasi dan pengalaman jurnalistik panjang di media-media terkemuka, nasional maupun internasional.
Kegiatan pelatihan dan pendampingan dilaksanakan secara intensif via daring, baik dalam kelas kuliah umum maupun kelompok mentoring. Adapun praktik liputan dan penulisan artikel dilakukan secara hybrid, kombinasi offline-online atau luring dan daring.
Materi pelatihan mencakup pengetahuan dan keterampilan jurnalistik, dari perencanaan, liputan, hingga penulisan serta aspek etika dan hukum pers. Selain itu, para peserta mendapatkan pengayaan materi non-jurnalistik terkait dengan pendidikan dan kebangsaan.
Pada Batch IV ini, total ada 13 sesi pelatihan jurnalistik dan 13 sesi pengayaan materi nonjurnalistik. Total narasumber yang dihadirkan mencapai 32 orang dari kalangan praktisi media, guru, dosen, mahasiswa/mahasiswi, pelajar, aktivis/komunitas penggerak pendidikan, pengelola lembaga pendidikan, pejabat bidang pendidikan, dan pemangku kepentingan terkait pendidikan.
”Selama mengukuti kegiatan itu juga peserta tidak disarankan untuk mengambil cuti atau libur, karena Program FJP GWPP justru mendorong para peserta tetap aktif bekerja dan produktif menghasilkan karya-karya jurnalistik untuk media masing-masing,” tambahnya.
Selama Februari – Mei 2022, total karya jurnalistik yang ditulis para peserta mencapai 502 artikel tentang pendidikan, termasuk feature, profil tokoh atau lembaga, dan laporan mendalam atau indepth reporting. Artikel itu ditulis dan dipubhlikasikan, baik sebagai hasil penugasan liputan yang dipandu para mentor.
Dalam acara pelepasan peserta FJP Batch IV GWPP, Kamis (2/6/2022), Nurcholis mengumumkan wartawan Tugumalang.id M Ulul Azmy sebagai peserta terbaik. Dua peserta terbaik selanjutnya ialah Eka Patriani Lintarna dari Prabumulih Pos dan Hermiana Englaningtyas Effendi dari Serayunews.com.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id