Tugumalang.id – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum terlihat dampak PPKM Darurat untuk penurunan angka COVID-19.
Namun, dia mengatakan jika PPKM Mikro yang sempat dilakukan beberapa bulan lalu cukup efektif menurunkan angka COVID-19.
“PPKM Mikro kemarin jalan, yang darurat ini belum kelihatan. Sebenarnya kemarin-kemarin ini kita sudah stagnan, PPKM Mikro yang sudah dijalankan itu ada efek menurunkan bed occupancy rate,” terangnya, beberapa waktu lalu.
Pria yang mengawali karir sebagai dokter gigi ini mengatakan, penghitungan jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Malang berdasarkan bed occupancy rate atau keterpakaian tempat tidur COVID-19.
“Saat PPKM Mikro kemarin, bed occupancy rate di ICU hanya 40-45 persen. Untuk (ruang) isolasi biasa kita cuman 19-22 persen,” ujarnya.
Namun, yang paling bertanggung jawab menambah jumlah pasien positif COVID-19 adalah adanya varian baru COVID-19 jenis Delta.
“Tapi dengan adanya varian baru dari India ini atau varian Delta ini, karena sifat virulensinya tinggi, maka merebaknya juga cepat. Hal inilah yang membuat bed occupancy rate di rumah-rumah sakit meningkat tajam dalam jangka waktu 1-2 minggu saja,” pungkasnya.
Reporter: Rizal Adhi
Editor: Lizya Kristanti