MALANG, Tugumalang.id – Forkopimda Kabupaten Malang menjalin silaturahmi dengan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan untuk membahas renovasi Stadion Kanjuruhan serta hal-hal lain yang perlu disampaikan.
Keluarga korban turut dilibatkan dalam diskusi karena PT Waskita Karya perlu melakukan pengerjaan struktur di area Gate 13.
Area tersebut merupakan tempat keluarga korban berdoa bersama dan berziarah. Selama kurang lebih satu bulan, area Gate 13 akan ditutup untuk pengerjaan struktur. Keluarga korban tidak bisa melakukan doa bersama di tempat tersebut untuk sementara.
Baca Juga: Kenang Korban Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Sematkan Angka 135 Beraksara Jawa di Jersey Baru
Silaturahmi yang digelar di Aula Polres Malang, pada Selasa (28/5/2024) tersebut juga dihadiri oleh perwakilan PT Waskita Karya yang bertanggung jawab atas pengerjaan renovasi Stadion Kanjuruhan. Perwakilan Manajemen Arema FC juga turut hadir dalam acara tersebut.
“Kegiatan doa bersama yang saat ini terus berjalan mungkin akan kami relokasi di area depan. Proses tersebut dilakukan untuk menyelesaikan struktur kami di bawah area Gate 13,” papar Projek Manager renovasi Stadion Kanjuruhan dari PT Waskita Karya, Vino Pramudia.
Permintaan tersebut direstui oleh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Namun, pengerjaan baru akan dilakukan setelah tanggal 22 Juni 2024.
Baca Juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Menolak Berhenti Mencari Keadilan
Rencananya, pada hari itu, keluarga korban beserta Forkopimda Kabupaten Malang akan menggelar doa bersama dino geblak di Gate 13.
“Mulai hari ini sampai dengan tanggal 22 Juni saya akan bersiap. Jadi setelah doa bersama dino geblak, kami sudah bisa masuk (mengerjakan struktur di Gate 13),” kata Vino.
Selain renovasi Gate 13, silaturahmi juga membahas renovasi Stadion Kanjuruhan secara keseluruhan. PT Waskita Karya pun menayangkan konsep dan desain monumen yang akan dibangun di area stadion untuk mengenang tragedi yang terjadi pada 1 Oktober 2022 silam.
Monumen tersebut rencananya akan dibuat menggunakan batu granit berwarna hitam dengan nama-nama korban Tragedi Kanjuruhan terukir di bagian kanan dan kiri. Konsep dan desain ini telah disepakati oleh pihak keluarga korban.
“Waskita sudah menerima usulan kami. Kami sudah dua kali bicara,” kata salah satu keluarga korban, Nuri Hidayat.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A