MALANG, Tugumalang.id – Kabupaten Malang kini memiliki tambak garam yang menggunakan inovasi garam tunnel. Tambak garam yang memiliki luas 5 ribu meter persegi ini berada di Dusun Bajulmati, Desa Gajahrejo, Kabupaten Malang.
Garam tunnel merupakan teknologi yang digunakan untuk memproduksi garam dalam “terowongan” yang terbuat dari alas geomembrane dan tutup plastik UV sehingga produksi bisa dilakukan sepanjang tahun. Tanpa garam tunnel, produksi garam hanya bisa dilakukan di musim kemarau. Apabila terkena hujan, garam yang sedang dalam proses produksi bisa hancur.
Baca Juga: Meriahnya Bajulmati Beach Festival, Bupati Malang Ikut Panen Garam dan Lepas Tukik
Garam tunnel juga mencegah masuknya kotoran ke dalam garam, seperti kotoran hewan ataupun debu. Dengan demikian hasil produksinya bisa bersih putih dan berkualitas premium.

“Ini hanya cocok di Malang Selatan karena air lautnya masih bersih, tidak terkontaminasi oleh polusi mesin-mesin kapal. Di sini masih relatif tidak ada kegiatan nelayan yang mencemari air laut sehingga garamnya benar-benar bersih,” ujar Bupati Malang, Sanusi usai ikut memanen garam bersama petani, Rabu (15/11/2023).
Ia kemudian mengatakan bahwa di lahan setengah hektare tersebut, tambak garam ini bisa menghasilkan delapan ton setiap enam bulan atau 16 ton setahun. Apabila setiap kilogram dihargai Rp 5 ribu, maka penghasilan kotor di tambak tersebut adalah Rp 80 juta per tahun.
Baca Juga: Sepenggal Kisah Tentang Pantai Bajul Mati dan Ibu Kota Penyu
Kemudian apabila lahan diperluas menjadi satu hektare, maka penghasilan dari produksi garam bisa mencapai Rp 160 juta per tahun. Menurutnya, omzet ini sudah lebih tinggi daripada rata-rata hasil pertanian tebu yang hanya Rp 100 juta per hektare per tahun.

Melihat kualitas garamnya yang putih bersih, Sanusi berharap produk ini tak hanya untuk memenuhi kebutuhan garam nasional tetapi juga bisa diekspor. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat di pesisir pantai selatan bisa meningkat.
Tambak seluas setengah hektare ini saja telah membuka lapangan pekerjaan bagi 10 orang. Apabila diperluas dan dikembangkan, maka lapangan pekerjaan di Malang Selatan akan semakin luas.
“Pak (Kepala) Dinas Perikanan sudah menjajaki untuk ekspor ke Jepang. Kalo Jepang atau ada negara lain yang bisa membeli garam ini, maka bisa diproduksi besar-besaran di Malang Selatan,” kata Sanusi.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko