Tugumalang.id – Mendaki Gunung Welirang menjadi pengalaman tersendiri bagi siapapun. Gunung ini memiliki banyak jalur pendakian, setidaknya ada tujuh jalur. Kali ini Tugumalang.id akan membahas satu jalur yang paling favorit di kalangan pendak. Yuk simak sampai selesai.
Gunung Welirang merupakan salah satu gunung favorit yang terletak di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di tiga wilayah yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Termasuk dalam gunung berapi aktif yang memiliki ketinggian 3.156 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini masuk dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo dan bersebelahan dengan Gunung Arjuna, sehingga para pendaki menyebutnya dengan kompleks Gunung Arjuna-Welirang.
Baca Juga: Catat! Pendakian Gunung Arjuno Welirang Tutup Mulai H-2 Lebaran 2023 Sampai Tanggal Ini
Nama Welirang atau Walirang sendiri berasal dari kata belerang, memiliki makna belerang yang menggambarkan kekayaan gunung tersebut. Di gunung ini terdapat tambang batu belerang yang dijadikan sebagai mata pecaharian oleh warga setempat.
Selain memiliki kekayaa alam, Gunung Welirang juga memiliki air terjun yang masih alami. Yaitu Air Terjun Elang dan Air Terjun Kakek Bodo. Gunung ini memiliki 7 jalur yang bisa di lalui untuk mendaki, yakni jalur pendakian lewat Tretes, Cangar, Pacet, Lawang, Karangploso, Sumberbrantas dan Purwosari.
Dari 7 jalur yang dimiliki adapun salah satu jalur pendakian yang menjadi jalur favorit para pendaki yakni jalur pendakian via Tretes. Jalur ini bisa kalian temui di Jl. Wilis 523 Tretes, Pecalukan, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kamu akan merasakan sensasi yang luar biasa di mana dalam satu kali pendakian bisa berada di dua puncak gunung yang berbeda.
Baca Juga: 9 Jalur Pendakian Gunung Arjuno, Pelajari Sebelum Berangkat
Jalur Tretes merupakan jalur favorit para pendaki. Karena lokasinya yang mudah diakses, keindahan alamnya yang sangat mempesona di setiap sudut jalur, serta trek pendakiannya yang sangat menantang karena tergolong lumayan ekstrem.
Di sisi lain gunung ini memiliki banyak sekali cerita mistis yang melegenda. Pada saat di perjalanan, banyak sekali situs dan tempat pemujaan yang akan ditemui. Salah satu mitos yang sangat populer di kalangan pendaki adalah pasar setan (pasar gaib) dan lali jiwo (hutan lali jiwa). Mitosnya ketika pendaki melakukan pelanggaran terhadap pantangan-pantangan yang ada, ingatan mereka hilang dan akhirnya tersesat.
Untuk mendaki gunung arjuno-welirang dari jalur pendakian via tretes kamu harus booking online terlibih dahulu minimal 3 hari sebelum pendakian dengan booking online lewat website tahuraradensoerjo.dishut.jatimprov.go.id.
Setelah selesai booking online kamu harus menyiapkan berkas pendaftaran SIMAKSI (Surat Izin Memasuki Kawasan Konservasi) yang di cetak untuk ditunjukan ke petugas di pos perijinan sebagai syarat dan bukti pendakian.
Sesampainya di pos perijinan jalur pendakian via tretes pendaki wajib untuk registrasi ulang ke pos 1 diperkirakan berjalan sekitar 30 menit dari pos parkiran. Setelah berjalan kurang lebih 20 menit pendaki akan menemui warung pet bocor, dimana pendaki bisa istirahat dan mengisi perbekalan. Dari pet bocor ke pos 1 lumayan dekat hanya berjalan sekitar 10 menit saja.
Setelah sampai di pos 1 pendaki wajib menunjukan berkas pendaftaran ke petugas untuk dilakuakan validasi. Setelah selesai mengurus simaksi pendaki melanjutkan perjalanan melewati perkebunan warga dengan jalan bebatuan yang terus menanjak cukup lama sekitar 3 jam untuk sampai di pos 2 kopkopan.
Setelah sampai di pos 2 kopkopan pendaki bisa mengisi ulang persediaan air di sumber air didekat pos 2 kopkopan, di sini juga ada musala yang cukup untuk berjamaah 2-3 orang dan terdapat warung untuk para pendaki istirahat dan mengisi perut.
Dari pos 2 kopkopan pendaki melanjutkan perjalanan ke pos 3 camp pondokan yang diperkirakan berjalan kurang lebih 4 jam. Di sini pendaki akan melawti tanjakan yang terjal, para pendaki menyebutnya dengan nama tanjakan asu.
Setelah melewati tanjakan asu pendaki kembali di uji mental dan fisiknya saat sampai alas lali jiwo yang dimana banyak para pendaki mempercayai mitos di alas lali jiwo, konon ketika pendaki melakukan pelanggaran terhadap pantangan-pantangan yang ada, ingatan mereka hilang dan akhirnya tersesat.
Oleh karena itu pendaki saat melakuan perjalanan harus menaati peraturan dan pantanngannya agar pendakian bisa berlangsung selamat dan menyenangkan. Di alas lali jiwo pendaki bisa melihat banyak pohon pinus yang menjulang tinggi.
Setelah sampai di pos 3 camp pondokan pendaki dianjurkan untuk mendirikikan tenda dan beristirahat karena tempatnya yang landai dan bisa digunankan untuk mendirikan bayak tenda. Diusahakan istirahat yang cukup dan makan, makanan yang banyak protein untuk melanjutkan perjalanan summit ke gunung Welirang yang akan memakan waktu kurang lebih 3 jam perjalanan.
Di sini juga merupakan percabangangan jalur ke puncak gunung welirang dan gunung arjuno jika pendaki juga ingin mengujungi puncak gunung arjuno maka membutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 6 jam dari pos 3 camp pondokan.
Untuk pendaki disarankan membawa masker dan memulai summit ke punjak gunung welirang pada pagi hari dimana angin tidak terlalu kencang dan agar dapat melihat sunrise dan pemandangan kota dan hutan yang luar biasa di sekeliling jalur pendakian sampai puncaknya. Selama perjalanan ke puncak pendaki akan bertemu warga setempat yang menambang belerang di sekitar puncak gunung welirang.
Jadi estimasi waktu pendakian ke puncak Gunung Welirang dan puncak Gunung Arjuno jalur pendakian via tretes adalah.
1. Pos parkiran – pos 1peijinan sekitar 30 menit.
2. Pos 1 – pos 2 kopkopan sekitar 1 jam.
3. Pos kopkopan – pos 3 pondokan sekitar 4 jam.
4. Pos 3 pondokan – puncak gunung Welirang sekitar 3 jam.
5. Pos 3 pondokan – puncak gunung Arjuno sekitar 6 jam.
Penulis: Alif Puji Utomo (Magang)
Editor: Herlianto. A