Malang, Tugumalang.id – Setelah delapan tahun penantian, solois ternama Korea Selatan, Lee Ji-eun atau dikenal dengan nama panggung IU, akhirnya kembali dengan album remake ketiganya yang berjudul A Flower Bookmark 3. Album ini resmi dirilis pada 27 Mei 2025 dan menjadi lanjutan dari dua album remake sebelumnya yang sukses besar, yaitu A Flower Bookmark (2014) dan A Flower Bookmark 2 (2017).
Seperti dua edisi sebelumnya, A Flower Bookmark 3 menghadirkan aransemen ulang lagu-lagu klasik Korea Selatan dengan sentuhan khas IU. Kali ini, ia juga menggandeng beberapa musisi ternama seperti Wonstein dan Balming Tiger, menambah kekuatan kolaboratif dalam album ini.
Album ini berisi enam lagu, yaitu:
-
“Red Sneakers” (remake dari lagu Park Hye-kyung)
-
“Never Ending Story” (remake dari Boohwal, menjadi single utama)
-
“October 4th” (remake dari Seo Taiji)
-
“Last Scene” feat. Wonstein (remake dari Roller Coaster)
-
“A Beautiful Person” feat. Balming Tiger (remake dari Shin Joong-hyun and Yeo Jeong)
-
“Square’s Dream” (remake dari W.H.I.T.E)
Dengan vokal lembut dan emosional khas IU, keenam lagu ini berhasil membawa pendengar larut dalam suasana nostalgia, sambil tetap terasa segar dan relevan di telinga generasi sekarang.

Kilas Balik Seri A Flower Bookmark
IU pertama kali merilis A Flower Bookmark pada 16 Mei 2014. Album ini terdiri dari tujuh lagu klasik yang ia daur ulang, termasuk “My Old Story” (lagu milik Cho Deok-bae yang menjadi single utama), “Flower” (Kim Kwang-seok), dan “Pierrot Laughs at Us” (Kim Wan-sun).
Tiga tahun kemudian, A Flower Bookmark 2 hadir pada 22 September 2017. Salah satu lagu di dalamnya, “Autumn Morning” (Yang Hee-eun), dirilis lebih awal pada 18 September 2017 sebagai hadiah untuk merayakan anniversary IU yang ke-9. Album ini juga memuat remake lagu-lagu dari Sobangcha, Kim Gun-mo, hingga Deulgukhwa.
Baca juga: Peringati Setahun Wafatnya Moonbin, ASTRO dan 22 Musisi Korea Rilis Lagu Tribute
Dedikasi IU untuk Musik Klasik Korea
Dalam berbagai wawancara, IU menyampaikan alasan di balik proyek remake ini. Salah satu kutipan terkenalnya adalah:
“Kepada para senior yang saya hormati, saat ini banyak orang yang tidak mengenal karya-karya Anda, dan itu sangat disayangkan. Saya ingin memperkenalkannya kepada mereka melalui suara saya.”
IU secara pribadi meminta izin kepada musisi asli sebelum mengaransemen ulang lagu mereka. Hal ini menunjukkan dedikasi dan rasa hormatnya terhadap karya para senior di industri musik Korea.
Baca juga: Sejarah Masuknya Hip-Hop di Korea hingga Jadi Primadona Kpop
Lebih dari Sekadar Album
Seri A Flower Bookmark bukan hanya ajang pamer kemampuan vokal IU, melainkan juga bentuk penghormatan terhadap warisan musik Korea. Melalui suaranya yang hangat dan emosional, IU menjembatani masa lalu dan masa kini, menghadirkan kembali lagu-lagu klasik kepada generasi baru dengan cara yang segar dan bermakna.
Bagi para penggemar, A Flower Bookmark 3 bukan hanya album musik—ini adalah undangan untuk bernostalgia, merenung, dan menikmati kembali keindahan musik Korea lintas generasi.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Keshia Putri Susetyo/Magang
redaktur: jatmiko