Malang, Tugumalang.id –Bagi banyak orang, kopi bukan sekadar minuman pelepas kantuk. Ia adalah bagian dari gaya hidup, ritual harian, bahkan bentuk seni. Dalam setiap cangkirnya, tersimpan cerita panjang—mulai dari biji yang ditanam di lereng pegunungan hingga proses penyeduhan yang penuh presisi.
Menikmati kopi secara utuh tak cukup hanya dengan meminumnya. Kita juga perlu memahami istilah-istilah khas dalam dunia perkopian. Istilah ini tak hanya menunjukkan teknik atau proses, tetapi juga mencerminkan filosofi dan kekayaan rasa yang ditawarkan setiap jenis kopi.
Dari tahap penanaman, pengolahan, sangrai, hingga penyeduhan, kopi memiliki “bahasa” tersendiri yang unik. Memahami bahasa ini akan membantu siapa saja—baik pemula maupun penikmat kopi sejati—untuk lebih menghargai kompleksitas rasa dalam setiap tegukan.
Berikut ini adalah panduan singkat istilah-istilah penting dalam dunia kopi yang bisa menjadi bekal untuk menjelajahi dunia rasa kopi lebih dalam.
Baca juga: Produsen Kopi Robusta Terbesar Dunia, Vietnam Pernah Belajar dari Indonesia
Dari Biji hingga Proses Sangrai
Perjalanan kopi dimulai dari biji mentah yang disebut green bean. Istilah “origin” atau asal-usul mengacu pada lokasi tempat kopi ditanam. Setiap daerah menghasilkan karakter rasa yang berbeda. Misalnya, kopi dari Wamena dikenal dengan aroma floral dan cokelat yang unik dengan aftertaste sedikit smoky, sementara kopi Temanggung memiliki cita rasa tembakau yang khas.
Varietas tanaman kopi seperti Typica, Bourbon, atau Geisha juga menentukan rasa. Proses pengolahan biji meliputi:
-
Washed (wet process): menghasilkan rasa bersih dan cerah
-
Natural process: menghadirkan kesan buah dan rasa tebal
-
Honey process: menciptakan keseimbangan rasa manis dan kompleks
Selanjutnya, biji kopi akan melalui proses roasting atau sangrai. Tingkat sangrai—light, medium, atau dark roast—berpengaruh pada rasa akhir. Semakin gelap sangrai, semakin pahit dan berat rasanya. Tanggal sangrai penting karena memengaruhi kesegaran kopi.
Untuk menilai kualitas kopi secara profesional, digunakan metode cupping, yakni proses mencicipi dan menilai kopi berdasarkan aroma, rasa, body, keasaman (acidity), dan aftertaste.
Mengenal Proses Penyeduhan Kopi
Tahapan penyeduhan adalah bagian krusial yang sangat menentukan bagaimana karakter rasa kopi akan muncul dalam cangkir. Proses ini bukan sekadar menuangkan air panas ke bubuk kopi, melainkan sebuah seni dan ilmu yang melibatkan presisi.
Salah satu elemen penting dalam penyeduhan adalah ukuran gilingan kopi (grind size). Setiap metode seduh membutuhkan ukuran gilingan yang berbeda agar ekstraksi berlangsung optimal. Misalnya, metode French press memerlukan gilingan kasar agar ampas tidak ikut tersaring, sementara espresso membutuhkan gilingan sangat halus karena waktu kontak air dan kopi sangat singkat, namun dengan tekanan tinggi.
Selain itu, rasio antara bubuk kopi dan air atau yang dikenal dengan istilah brew ratio juga memainkan peran penting. Rasio standar biasanya berkisar antara 1:15 hingga 1:18 (1 gram kopi untuk 15–18 gram air), tergantung preferensi rasa. Rasio ini menentukan kekuatan dan konsentrasi rasa dalam seduhan akhir—semakin banyak bubuk kopi, semakin pekat hasilnya.

Proses penyeduhan itu sendiri disebut ekstraksi, yaitu proses ketika air panas “menarik” zat-zat terlarut dari bubuk kopi, termasuk rasa, aroma, dan minyak esensial. Ekstraksi yang terlalu cepat (under-extracted) bisa menghasilkan rasa asam, sepat, dan tipis. Sebaliknya, ekstraksi yang terlalu lama (over-extracted) akan membuat kopi terasa pahit, astringen, dan tidak seimbang.
Blooming—proses pelepasan gas saat awal penyeduhan—juga penting untuk menghasilkan seduhan yang merata. Sementara itu, istilah seperti TDS (total dissolved solids) dan yield menggambarkan tingkat kekentalan dan volume hasil seduhan kopi.
Memahami Rasa dan Aroma
Dalam dunia perkopian, ada banyak istilah rasa yang perlu dipahami:
-
Acidity: sensasi segar seperti buah, bukan rasa asam yang negatif
-
Body: tekstur kopi di mulut, apakah ringan atau berat
-
Fragrance: aroma saat kopi kering
-
Aroma: aroma saat kopi basah
-
Flavor: keseluruhan rasa, termasuk manis (sweetness), pahit (bitterness), aftertaste, dan keseimbangan (balance)
Semua elemen ini membentuk karakter kopi yang unik dan kompleks.
Istilah Umum dalam Budaya Kopi
Di luar istilah teknis, ada juga istilah budaya yang sering terdengar di kedai kopi:
-
Barista: orang yang ahli menyeduh dan menyajikan kopi
-
Latte art: seni menggambar di atas kopi menggunakan foam susu
-
Specialty coffee: kopi berkualitas tinggi yang dinilai dengan skor tertentu, biasanya berasal dari satu origin
-
Blend: campuran kopi dari dua atau lebih origin untuk menciptakan rasa yang seimbang dan unik
Penutup
Memahami berbagai istilah dalam dunia kopi akan memperkaya pengalaman menikmati kopi, baik saat memesan di kafe, mencicipi varian baru, atau menyeduh sendiri di rumah. Dengan pengetahuan ini, siapa pun bisa lebih percaya diri mengeksplorasi dunia kopi yang luas dan penuh cita rasa.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Muhammad Veri Adrianto Ivansa / Magang
redaktur: jatmiko