MALANG – Meski saat ini memasuki musim penghujan. Ironisnya, warga Dusun Sumbernanas, Desa Druju, Kecamatan Sumber Manjing Wetan, Kabupaten Malang masih kesulitan mendapatkan air bersih.
Sumur bor yang sempat mereka pasang beberapa waktu lalu, hingga kini tidak menyemburkan air sama sekali. Total ada 77 KK yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk mandi, cuci pakaian sampai kebutuhan minum. Mereka akhirnya memilih menampung air hujan untuk mendapatkan suplai air bersih.
“Kalau saat musim hujan kami masih bisa menampung air di bak mandi atau kaleng. Tapi kalau musim kemarau kami harus beli air seharga Rp 110 ribu untuk 5.000 liter air,” kata Widi, salah seorang warga, Selasa (05/01/2020).
Selain menampung air dengan kaleng atau bak mandi, warga sekitar juga berinisiatif membuat kolam penampungan air agar bisa menampung air hujan semakin banyak.
“Ada juga kolam kedalaman 3 meter untuk menyimpan air hujan, air kolam tersebut yang kami gunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” terangnya.
Lebih lanjut, Widi mengungkapkan sebenarnya memang ada bantuan air bersih. Namun, jumlahnya terbatas sehingga pembagiannya tidak merata pada setiap warga.
“Kalau bantuan ada sebanyak 5.000 liter air untuk setiap RT. Tapi kadang ada yang kebagian dan ada yang tidak, soalnya semua warga berebut mengambil airnya,” bebernya.
Menurut Widi, Sumur bor yang dibangun swadaya sejak Agustus 2020, hingga saat ini belum mengeluarkan air. Sedangkan untuk melanjutkan pengeboran, warga terkendala biaya. Lantaran untuk melanjutkan pengeboran butuh dana sekitar Rp 200 juta.
Terakhir, Widi berharap ada donatur atau Pemkab Malang mau membantu penderita warga Dusun Sumbernanas, Kecamatan Druju, Kabupaten Malang agar bisa membantu proyek pembuatan sumur bor. Sehingga masalah kesulitan air di desanya dapat terselesaikan.