Malang, tugumalang.id – Harga sembako di Kota Malang kompak naik dalam beberapa pekan terakhir. Mulai beras, gula, minyak goreng, cabai hingga sayuran.
Salah seorang pedagang sembako di Pasar Klojen Kota Malang, Budi mengungkapkan bahwa harga beras di lapaknya pelan tapi pasti mengalami kenaikan sejak beberapa pekan terkahir.
Untuk saat ini, harga beras di lapaknya dia jual Rp 14.500 per kg. Dikatakan, harga beras beberapa pekan lalu ada di kisaran Rp 12 ribu per kg. Harga itu naik pelan pelan mulai dikisaran 200 rupiah hingga mencapai Rp 14.500.
“Mungkin ini gak seberapa buat pegawai negeri, tapi untuk rakyat kecil pasti terasa. Karena saya sering mendapat keluhan dari pembeli, apalagi yang jualan nasi,” ucapnya, Senin (20/11/2023).
Selain beras, Budi juga mengatakan bahwa harga gula juga mengalami kenaikan menjadi Rp 17 ribu per kg. Padahal beberapa pekan lalu ada dikisaran Rp 14 ribu per kg.

“Kadang heran juga saya, kan Malang ini ada pabrik gula. Kok harganya mahal,” ujarnya.
Dia menilai bahwa menyusutnya lahan pertanian hingga tahun pemilu menjadi faktor kenaikan harga harga sembako tersebut.
Sementara itu, pedagang sayuran di Pasar Klojen Kota Malang, Isnaini juga mengungkapkan bahwa harga cabai dan sayuran mengalami kenaikan.
“Sekarang harga cabai Rp 100 ribu per kg. Jadi di beberapa pekan ini naiknya Rp 10 ribu, tapi naik terus sampai Rp 100 ribu itu,” bebernya.
“Padahal sebulan lalu masih sekitaran Rp 40 ribu. Ya mungkin karena mulai musim hujan,” lanjutnya.
Selain cabai, harga semua sayuran juga mengalami kenaikan. Seperti sawi, bayam, manisa hingga terong.
Baca Juga: Tangis Haru Warga Kota Malang Terima Paket Sembako Program Pasar Murah di Kedungkandang
“Kalau harga naik semua gini ya pendapatan turun. Karena yang pembeli jarang,” ucapnya.
“Saya harap tak ada kenaikan harga lagi, harga stabil dan pasar ramai lagi,” imbuhnya.
Terpisah, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan bahwa kenaikan harga sembako sempat membuat inflasi di Kota Malang naik. Dia mengaku telah melakukan sidak pasar untuk meninjau harga hingga ketersediaan bahan sembako di beberapa pasar.
Hasilnya, pihaknya menemukan bahwa harga gula di pasar pasar mengalami gejolak. Dia tak memungkiri bahwa kenaikan harga gula di Kota Malang tak terkendali.
“Kemarin kami tinjau pasar dengan TPID, ada beberapa harga bahan pokok yang tak terkendali. Salah satunya gula,” ungkapnya.
Sementara harga sembako lain, kata Wahyu, masih terbilang fluktuatif. Meski begitu, dia mengaku akan melakukan evaluasi dan bakal merancang strategi penanganan kenaikan harga sejumlah sembako. Salah satunya menggelar pasar murah.
“Mudah mudahan ini bisa mengintervensi bahan pokok yang naik sehingga bisa stabil. Walaupun belum (stabi), tapi beberapa solusi lain sedang kami siapkan. Kami akan coba memberikan 1 terapi sendiri untuk bisa menekan inflasi,” tuturnya.
Baca Juga: Di Malang, Presiden Jokowi Minta Perbanyak Pasar Rakyat Cegah Dampak El Nino
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan, kenaikan harga beras, minyak goreng, gula hingga cabai terjadi karena beberapa faktor. Yakni karena kendala ketersediaan hingga datangnya musim penghujan.
“Jadi strategi kami ya operasi pasar, gerakan pasar murah dan intervensi beberapa variabel dari penyumbang inflasi,” ujarnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko