MALANG – Dampak melonjaknya harga kedelai dunia membuat para pelaku usaha pembuatan tahu di Kabupaten Malang pusing tujuh keliling.
Pasalnya harga tahu yang awalnya di kisaran harga Rp 9.000,- per Kg. Kini melonjak menjadi Rp 9.584,- per Kg untuk kedelai impor. Sedangkan harga kedelai lokal kini Rp 9.686,- per Kg.
Kendati kenaikan hanya di kisaran Rp 500,- sampai Rp 700,- saja, rupanya hal ini sudah membuat pelaku usaha tahu merugi. Salah satunya usaha tahu milik Pujiato warga Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
“Kerugiannya itu kebanyakan karena kenaikan harga bahan pokok pembuatan seperti kedelai. Karena harga pembuatannya tidak sebanding dengan harga penjualannya,” kata Pujianto, Selasa (05/01/2020).

Menurut Pujianto, meski harga kedelai terus melonjak, dirinya tidak bisa seenaknya menaikkan harga tahu. Karena hal itu bisa membuat pelanggannya kabur.
“Mau naik atau turun harga kedelai, harga tahu itu tetap Rp 3.000,- sampai Rp 5.000,- setiap 10 biji tahu,” keluhnya.
Akhirnya pria 45 tahun ini memilih untuk memperkecil ukuran tahunya agar tidak memakan banyak bahan baku kedelai. Ia juga berinisiatif menurunkan Produksi tahunya dari biasanya menggunakan 75 Kg kedelai kini 60 Kg setiap harinya Pujianto memasarkan produksi tahunya ke Pasar Gondanglegi dan Pasar Kebalen.