Malang, Tugumalang.id – Kolaborasi antara Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang ( Vokasi UMM) dan Dea Bakery, perusahaan roti ternama di Malang sebagai jembatan lulusan ke Dunia Industri berbuah nyata. Mereka meresmikan Teaching Factory (TEFA) atau laboratorium kewirausahaan berupa gerai roti pada Rabu (14/8/2024).
Gerai toko roti Dea Bakery yang dibangun di Rumah Sakit UMM ini nantinya akan menjadi laboratorium nyata dalam pengembangan soft skill mahasiswa, khususnya Prodi D3 Perbankan dan Keuangan. Tak hanya satu prodi, semua prodi bahkan juga bisa memanfaatkannya.
Turut hadir dalam peresmian Tefa Fakultas Vokasi tersebut, yakni Wakil Rektor 5 UMM Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih M.Si, Wakil Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) UMM Drs H Wakidi MM, Dekan Fakultas Vokasi UMM, Prof. Tulus Winarsunu dan juga Founder & CEO Dea Bakery Mulyani Hadi Wijaya.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor 5 UMM Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih M.Si menuturkan apresiasinya atas hasil kolaborasi Fakultas Vokasi dengan Dea Bakery. Ini merupakan sinergitas yang apik antara dunia pendidikan dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
Baca Juga: Yuk Intip Keunggulan Prodi D3 Perbankan dan Keuangan Vokasi UMM, Ukir Banyak Prestasi
”DUDI merupakan jejaring yang tidak bisa dipisahkan dalam upaya bersama melahirkan SDM berkualitas dan berdaya saing tinggi. Ini akan mengantar cita-cita bersama menuju Indonesia Emas di 2045 nanti,” ungkapnya.
Ia berharap ke depannya, komitmen menghadirkan Tefa di Fakultas Vokasi terus berlipat ganda. Dengan begitu, upaya pengembangan soft skill mahasiswa UMM bisa terasah sejak dini, sejak di bangku kuliah.
”Ketika lulus nanti, dia sudah akan terserap dengan sendirinya dengan kualitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri. Saya sangat apresiasi dan menuturkan terima kasih banyak atas upaya ini,” tuturnya.
Sementara, Dekan Fakultas Vokasi UMM, Prof. Tulus Winarsunu menjelaskan gerai roti Dea Bakery ini merupakan laboratorium Tefa keempat yang sudah digagas Vokasi UMM dengan leader sector di bawah prodi D3 Perbankan dan Keuangan.
Menurutnya, Tefa ini lebih kompleks karena dalam praktiknya melibatkan seluruh prodi di Vokasi UMM. Tak hanya D3 Perbankan dan Keuangan saja, tapi juga D3 Teknik Elektro yang menangani maintenance mesin dan listrik, tapi juga D4 Agribisnis Unggas yang juga memasok bahan baku telurnya.
Artinya, keseluruhan operasional gerai toko roti ini akan ditangani oleh mahasiswa Fakultas Vokasi UMM. Tak hanya menjadi laboratorium, mereka yang sudah lulus dari Tefa ini juga berpotensi direkrut oleh perusahaan.
”Jadi, persiapan menghadirkan Tefa ini bersama Dea Bakery sudah lama, sejak setahun lalu. Ini adalah wujud dari komitmen kami bahwa Vokasi itu sebagai skill and job center, mengembangkan kualitas SDM generasi Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga: Upaya Vokasi UMM Menembus Pasar Global, dari Jepang hingga Timur Tengah
Nantinya, sambung Tulus, di gerai ini akan menjadi skill and job center di banyak hal mulai komunikasi bisnis, literasi keuangan, kewirausahaan, marketing, pabrikasi hingga logistik. Semua itu, kata dia, tidak bisa didapatkan di ruang kelas.
Sebelumnya, Fakultas Vokasi UMM telah memiliki sejumlah Tefa seperti pelatihan bahasa jepang dan sertifikasi keahlian di 9 bidang, industri mesin CNC, industri unggas hingga industri Elektronika Times System.
”Dalam waktu dekat, kita akan me-launching industri di bidang robotik,” pungkasnya.
Sementara itu, Mulyani Hadi Wijaya selaku Founder dan CEO Dea Bakery menuturkan kebanggaannya bisa terlibat dalam kolaborasi ini. Menurutnya, ini adalah wujud dari komitmen perusahaan dalam memperluas kebermanfaatan terhadap masyarakat.
”Ini menjadi kerja sama pertama kalinya bagi kami sebagai perusahaan dengan lembaga pendidikan. Kami merasa bangga bisa bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutur wanita yang akrab disapa Dea ini.
Dea berharap kolaborasi bersama Vokasi UMM ini dapat terus berkelanjutan. Selain terlibat dalam kontribusi melahirkan geneasi emas 2045, pihaknya juga bisa belajar banyak hal, khususnya dalam hal research and development (RnD) produk dari akademisi.
”Saya yakin dari Tefa ini akan menjadi ruang atau laboratorium mahasiswa untuk memoles soft skillnya,” jelas pendiri Dea Bakery yang dirintisnya sejak 2009 ini.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko