Tugumalang.id – Pembagian generasi awal mulanya ada karena teori Karl Mannheim di dalam esainya yang berjudul The Problem of Generations tahun 1923. Pada esai tersebut arti dari generasi adalah kumpulan orang yang memiliki rentang usia dan mengalami peristiwa penting yang sama sehingga membentuk karakter yang serupa.
Teori generasi ini kemudian terus dikembangkan oleh para ahli, sehingga sekarang telah tercipta generasi baby boomers, X, Y, Z dan Alpha yang hidup di dunia ini.
Baca Juga: Mayoritas 32 Persen DPT Pilwali Kota Batu Generasi Milenial dan Z
Lalu adakah manfaat dari adanya penggolongan generasi ini? Yuk kita bahas.
1. Memahami perilaku konsumen
Dalam berbisnis, perlu bagi perusahaan untuk memahami perilaku, nilai, gaya hidup, dan preferensi dari target pasarnya.
Dengan adanya perbedaan karakteristik dari setiap generasi, perusahaan dapat mengetahui strategi yang sekiranya sesuai untuk produk atau layanan bagi setiap generasi.
Contohnya adalah strategi copywriting GoJek yang cenderung santai karena target market mereka adalah generasi Y dan generasi Z.
2. Meningkatkan komunikasi antar generasi
Perbedaan zaman antar generasi menciptakan perbedaan gaya komunikasi. Dengan kita memahami gaya komunikasi generasi lain, kita dapat membangun komunikasi yang lebih baik di berbagai lingkungan seperti komunitas, keluarga, tempat kerja dan lingkungan sosial lainnya.
Baca Juga: Ciptakan Generasi Profesional, Universitas Binus Malang Launching Program Digital Psychology
Sebagai contoh, Generasi Z dapat menjelaskan istilah-istilah teknis yang lebih sederhana dan mudah dipahami oleh generasi X. Dari pada mengatakan “saya ingin membuat coding” lebih baik kamu mengatakan “saya lagi membuat program komputer”. Hal tersebut akan memudahkan generasi X menyerap informasi yang disampaikan.
Pada intinya, saling memahami gaya komunikasi, menghormati, dan menyesuaikan diri akan tercipta hubungan positif antar sesama generasi.
3. Pengembangan sumber daya manusia
Dengan memahami karakteristik setiap generasi,pengembangan sumber daya manusia pada perusahaan, organisasi, komunitas, ataupun di tingkat pendidikan dapat menyesuaikan gaya belajar dan preferensi dari setiap generasi.
Hal ini karena penyesuaian gaya belajar dapat meningkatkan motivasi belajar, produktivitas, dan menciptakan suasana belajar yang positif.
4. Menciptakan kebijakan publik yang sesuai
Pemerintah ataupun sebuah organisasi perlu memahami karakteristik dari setiap generasi untuk membuat program dan kebijakan yang sesuai untuk setiap generasi.
Dengan memahami karakteristik setiap generasi, kebijakan dan peraturan akan menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan dari adanya kebijakan tersebut.
Contohnya yakni, generasi Z dikenal dengan sifatnya yang menyukai tantangan dan mandiri, adanya program kewirausahaan atau pendanaan dari berbagai lembaga ataupun pemerintah memungkinkan generasi Z untuk memulai bisnisnya sendiri dan akan berdampak baik dalam mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
5. Mengembangkan produk dan layanan
Setiap generasi memiliki kebutuhan dan harapannya sendiri. Dengan menyesuaikan dan mengembangkan produk dari waktu ke waktu, produk atau layanan akan sustainable dan tidak kalah saing dengan produk lainnya.
Contohnya yaitu hampir semua produk saat ini telah menggunakan layanan berbasis internet dan mobile. Menyesuaikan target marketnya adalah generasi Z dan generasi Y yang melek digital, maka perusahaan menggunakan media sosial, E-commerce, ataupun media digital lainnya untuk menarget generasi Y dan Z.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Arievka Najma (Magang)
Editor: Herlianto. A