BATU – Kota Batu resmi memiliki Gedung Perpustakaan baru. Lebih megah dan lengkap. Gedung Layanan Perpustakaan ini diresmikan langsung Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando dan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Jumat (4/2/2020).
Gedung perpustakaan ini ada di Jalan Kartini, dekat Alun-Alun Kota Batu. Hadirnya gedung perpustakaan baru ini jadi awal kebangkitan literasi masyarakat. Literasi adalah kunci menciptakan generasi yang unggul dan maju. Untuk itu, arana perpustakaan dan koleksi bahan bacaan menjadi salah satu hal yang penting.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko saat peresmian. Dalam kesempatan itu, juga berlangsung kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat dan Pengukuhan Bunda Literasi Kota Batu.
Dewanti menjelaskan, dalam upaya peningkatan literasi ini pihaknya melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan terus membangun perpustakaan dimana-mana.
Saat ini, jumlah perpustakaan di Kota Batu sudah ada mencapai 146 unit. Terdiri dari perpustakaan daerah, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Desa/Kelurahan, Sekolah, Masyarakat dan Keluarga dengan jumlah koleksi bahan pustaka sebanyak 34.300 eksemplar dan 4.800 buku elektronik.
Dewanti bersyukur gedung perpustakaan sudah bisa dimanfaatkan. Apalagi, lokasi perpustakaan ini juga dekat dari lokasi Alun-Alun Kota Batu. Diharapkan banyak masyarakat maupun wisatawan datang ke perpustakaan.
“Alhamdulillah, gedung perpustakaan ini sudah jadi dan cukup megah. Dengan adanya gedung ini, semoga perpustakaan mampu mengembangkan inovasi dan kreativitasnya, dan semoga masyarakat lebih banyak yang datang ke perpustakaan,” tutur Dewanti.
Sementara, Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando berharap dengan hadirnya gedung baru di kota apel ini bisa menjadi awal kebangkitan tingkat literasi. Literasi, kata dia, saat ini sangat penting bagi generasi muda.
“Betapa banyak buku yang ada di masyarakat yang butuh untuk diimplementasikan. Tugas kita saat ini adalah mencerdaskaan kehidupan anak bangsa, mensejahterahkan anak bangsa, melindungi NKRI dan melaksanakan ketertiban dunia,” katanya.
M. Syarif menambahkan, perpustaakan saat ini akan diisi teori ilmu perpustakaan abad 18 sebanyak 10%, teori ilmu perpustakaan yang tumbuh pesat pada abad 19 sebanyak 20% dan teori ilmu perpustakaan yang relevan saat ini sebanyak 70%.
Tingkat literasi masyarakat Indonesia, kata Syarief, saat ini masih terbilang rendah. Hanya ada 10 persen saja dari penduduk Indonesia memiliki ijazah tingkat S1 hingga S3. Kelompok sisanya, kata dia rentan kehilangan pekerjaan karena minimnya daya literasi meski hanya sebatas ilmu terapan sekalipun.
”Perpustakaan adalah jantung pendidikan dan punya tanggung jawab dalam menumbuhkan literasi. Saua harap tidak ada lagi sarjana kesana kemari mencari lapangan kerja, karena dia justru bisa menciptakan lapangan kerja,” harapnya.
Terpisah, Kepala Disperpussip Santi Restuningsasi berencana akan terus menambah koleksi pustaka disana. Rencana akan ada sekitar 6 ribu lebih judul buku. Pihaknya mengimbau masyarakat bisa merekomendasikan judul buku dengan mengisi form di tautan ini http://Bit.ly/usulanbuku2022
Santi menjelaskan bahwa usulan ini akan ditampung hingga bulan Maret 2022 mendatang. Rekomendasi dari warga kata Santi dibutuhkan karena perpustakaan dibangun untuk memenuhi kebutuhan literasi masyarakat.
”Seiring itu, kami akan menambah lagi judul buiu yang terkait minat masyatakat tadi, dan akan kami hadirkan lagi secara bertahap,. Jadi ada update terus,” kata dia.
Sebelumnya, perpustakaan milik Pemkot Batu sudah ada di Balai Kota Among Tani, termasuk di Taman Hutan Kota Bondas. Seiring progresnya nanti, kedua perpustakaan itu juga akan didesain ulang sesuai kebutuhan masyarakat bahkan wisatawan.
Reporter: Ulul Azmy
editor:jatmiko