MALANG – Dosen dan mahasiswa Kimia Universitas Negeri Malang (UM) melakukan pelatihan pembuatan lulur aromatik khas nusantara kepada kelompok PKK Griya Asri di Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu (3/9/2022).
Kegiatan Pengabdian ini berawal dari kurang optimalnya pemanfaatan tanaman lokal di Desa Sumberdem, seperti bunga rosella dan kopi untuk dijadikan produk kecantikan. Padahal jika ditekuni, bisnis produk kecantikan ini sangat menjanjikan mengingat makin antusiasnya masyarakat terhadap produk skin care.
Oleh karena itu, Dosen Kimia UM beserta mahasiswa melakukan pengabdian berupa pelatihan pembuatan lulur aromatik di Desa Sumberdem. Pada pelatihan ini dilakukan pembuatan lulur dengan 5 varian, yaitu lulur rosella, lulur kopi, lulur coklat, lulur bengkoang, dan lulur jeruk nipis.

“Masyarakat di Desa Sumberdem sejauh ini hanya mengolah bunga Rosella dan Kopi menjadi makanan dan minuman saja, padahal kalau dijadikan campuran untuk lulur akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” ungkap Mieke Alvionita, ketua program pengabdian ketika ditanya tentang alasan pemilihan bahan lulur tersebut.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Desa Sumberdem, Ibu Purwati. Dalam sambutannya, dia berpesan bahwa pentingnya mengaplikasikan hasil pelatihan serta menindak lanjuti ilmu yang diperoleh dengan mencoba mempraktikkan sendiri di rumah. Hal ini bisa meningkatkan nilai ekonomi dari bahan hayati yang ada di desa Sumberdem.
Pengabdian ini dibantu oleh Dr Hj Adilah Aliyatulmuna, ST MT, Endang Ciptawati, SSi MSi, Indah Nur Pramesti, SSi MEng, dan beberapa mahasiswa.
Selain workshop pembuatan lulur, dilakukan pula sharing materi mengenai bahan-bahan kimia yang dibatasi penggunaannya serta potensi bahan alam Indonesia yang telah diaplikasikan pada beberapa produk skin care.
Pemaparan materi oleh Ibu Indah Nur Pramesti. Hal ini bertujuan agar para Ibu-Ibu PKK Griya Asri sadar akan bahaya yang ditimbulkan dari bahan-bahan kimia yang dilarang penggunaannya untuk produk kecantikan.
Selain itu, harapannya mereka akan lebih mendayagunakan potensi hayati yang ada di Desa Sumberdem untuk menciptakan produk kecantikan.
“Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan perekonomian kelompok mitra namun juga sebagai upaya optimalisasi dan diversifikasi produk dari tanaman khas Indonesia khususnya bunga rosella dan kopi di bidang kesehatan dan kecantikan,” jelas Bu Mieke Alvionita mengenai harapan ke depannya tentang pembuatan lulur di Des Sumberdem.
Editor: Herlianto. A