Malang, Tugumalang.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang akan menerapkan skema jalur satu arah di kawasan Kayutangan Heritage secara permanen. Penerapannya akan dimulai pada Senin (13/3/2023) mendatang.
Diketahui, uji coba rekayasa lalu lintas jalur satu arah di Kayutangan itu dimulai sejak 20 Februari 2023. Uji coba tersebut dilakukan selama 3 pekan untuk dianalisa dampak dampaknya.
“Hasil analisa dan survey di lapangan, ternyata setelah dianalisa, perubahannya sangat bagus,” kata Widjaja Saleh Putra, Kepala Dishub Kota Malang, Sabtu (11/3/2023).
Widjaja mengatakan bahwa beberapa titik yang biasanya macet seperti di Simpang 3 PLN, Simpang 4 Rajabali, Jalan Bromo hingga Jalan Semeru menjadi lebih lancar dan tak ada kemacetan.
“Di tiga minggu terakhir sudah tidak ada lagi kemacetan. Jadi mengalami penurunan tingkat kejenuhan,” ucapnya.

Rekayasa lalu lintas dengan menonaktifkan 3 traffic light di kawasan Kayutangan ditengarai juga menjadikan arus lalu lintas menjadi lancar. Meskipun pengendara harus berbelok dan menggunakan jalur yang sedikit lebih panjang dari biasanya.
Widjaja juga memastikan bahwa sudah tidak ada lagi pihak pihak yang melakukan penolakan kebijakan jalur satu arah itu. Sebagaimana diketahui, ratusan sopir angkot sempat melakukan aksi demo penolakan di hari pertama uji coba jalur satu arah itu.
Wali Kota Malang kemudian memberikan opsi dengan memperbolehkan mobil angkot melawan arus atau contra flow di Kayutangan. Opsi itu dibatalkan karena dinilai berbahaya bagi pengendara lain.
Pertemuan dan diskusi bersama para sopir angkot beberapa kali digencarkan oleh Dishub Kota Malang. Alhasil, para sopir angkot kemudian menerima kebijakan jalur satu arah yang dinilai telah mengurai kemacetan itu. “Artinya tidak ada penolakan lagi, mereka sudah menerima,” ujarnya.
Beberapa marka jalan pendukung jalur satu arah hingga penambahan fasilitas penyeberangan bagi pengguna jalan akan ditambahkan untuk menyempurnakan penerapan rekayasa lalu lintas di Kayutangan Heritage.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko