Tugumalang.id – Berbagai upaya dilakukan oleh Dinas PUPR Kota Batu dalam memaksimalkan sistem irigasi. Selama ini, saluran irigasi di Kota Batu hanya sebatas digunakan untuk pengairan sektor pertanian di Kota Batu.
Padahal, jika dimanfaatkan dengan baik, saluran irigasi di Kota Batu bisa dikembangkan menjadi PLTMH seperti laiknya di kawasan Bon Pring, Kabupaten Malang. Bahkan bisa lebih besar karena Kota Batu memiliki hulu mata air dari Sungai Brantas yang mengaliri 16 desa/kelurahan di Jawa Timur.
Potensi itu terungkap dalam Rakor dan Sosialisasi Peri Ireng oleh Dinas PUPR bersama 24 perwakilan dari Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) atau Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) se Kota Batu di Hotel Orchid Kamis (26/10/2023).
Baca Juga: Pemkot Batu Canangkan di Hari ASN 17 Oktober Belanja ke Pasar Rakyat
Menurut Kepala Dinas PUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat, Kota Batu sebenarnya bisa memiliki mimpi membangun sektor energi terbarukan dengan membangun PLTMH. Mimpi itu juga didasarkan dari lokasi geografis Kota Batu yang strategis.
Lokasi Kota Batu yang terletak di ketinggian dinilai memiliki gerakan air yang cukup untuk menggerakkan kincir yang ada pada turbin PLTMH. Putaran turbin inilah yang nanti menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.
“Intinya, PLTMH ini kan mengubah tenaga gerak jadi listrik. Nah itu bisa memanfaatkan aliran air yang bisa ditata di sistem irigasi kita,” beber Alfi.
Alfi menerangkan bahwa rencana itu kemungkinan banyak dapat direalisasikan. Saat ini, pihaknya bersama UMM telah melakukan survei ke titik lokasi yang berpotensi untuk PLTMH seperti di kawasan Kelurahan Temas misalnya.
“Setidaknya dengan adanya PLTMH nanti bisa dimanfaatkan untuk listrik PJU di Kota. Atau mungkin dikerjasamakan dengan PLN. Karena dari hasil kajian, PLTMH di Kota Batu bisa lebih besar dari Desa Sanankerto,” ungkapnya.
Baca Juga: Among Abdi Praja, Aplikasi Inovasi Pemantau Kinerja ASN Pemkot Batu
Kabid Sumber Daya Air (SDA) PUPR Kota Batu, Wendy Prianta, menambahkan selain memanfaatkan irigasi untuk PLTMH, pihaknya juga menyerukan adanya aksi perubahan optimalisasi kinerja irigasi melalui Peri Ireng (pemeliharaan irigasi bareng-bareng).
“Dengan aksi Peri Ireng ini, kami ingin permasalahan irigasi bisa ditangani bersama-sama dengan HIPPA di Kota Batu. Misalnya ketika ada kerusakan kecil, HIPPA bisa melakukan perbaikan secara swadaya. Sehingga tidak menunggu perbaikan dari DPUPR,” imbuhnya.
Pasalnya ketika terjadi kerusakan kecil dan harus melibatkan DPUPR, maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Ini dikarenakan butuh proses usulan dan administrasi cukup lama.
“Misal ada sedimentasi, langsung dinormalisasi. Jadi, saya harap jika ada keluhan dari masyarakat, bisa langsung segera diperbaiki dan pastinya nanti tetap akan kita support,” terangnya.
Irigasi adalah suatu sistem yang dirancang untuk mengatur pasokan air ke lahan pertanian. Irigasi memberikan akses yang lebih dapat diandalkan dan terjadwal terhadap pasokan air, dan mengurangi ketergantungan pada curah hujan.
Sekda Kota Batu Zadiem Efisiensi mengatakan, tantangan pemeliharaan sistem irigasi hari ini semakin meningkat seiring dengan perubahan iklim dan perubahan pola hujan. Petani di Kota Batu, kata Zadiem kerap menghadapi risiko kekeringan yang dapat merusak hasil panen terutama di musim kemarau yang panjang ini.
“Dengan sistem irigasi yang baik, risiko ini dapat dikurangi, dan petani tidak akan sepenuhnya tergantung pada faktor cuaca,” terang Zadiem.
Menurut Zadiem, pasokan air yang terkontrol lewat sistem irigasi memungkinkan pengelolaan kelembaban tanah dengan lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas tanaman.
Hasil pertanian yang lebih baik dan kemampuan untuk bercocok tanam sepanjang tahun dapat meningkatkan pendapatan lebih tinggi bagi para petani.
Oleh karena itu, forum ini menjadi tempat yang tepat untuk mendiskusikan strategi dan inovasi dalam pemeliharaan irigasi yang lebih efisien dan berkelanjutan.
“Saya berharap, kita dapat saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide inovatif. Mari bersama-sama mencari solusi yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian kita dan melindungi sumber daya air kita,” ungkapnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A