MALANG, Tugumalang.id – Jembatan Ranugrati yang menghubungkan kawasan Sawojajar dengan pusat Kota Malang di sebelah barat kerap kali menjadi titik kemacetan terutama pada jam sibuk. Jembatan yang terbentang di Jalan Danau Ranau Grati hingga kawasan Sawojajar RW 1, 2, dan juga RW 6 itu dulunya bernama Kwansan.
Nama Kwansan masih bisa dijumpai di plakat pembangunan Jembatan Ranugarati yang ada di sebelah selatan badan jembatan. Dalam plakat tersebut tertulis nama Jembatan Ranugrati adalah Jembatan Kwansan. Dalam plakat tersebut dibangun dengan tahun anggaran 1985-1986, 1986-1987, dan 1987-1988.
Arkeolog dan juga dosen Ilmu Sejarah Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono kepada Tugumalang.id menuturkan bahwa perubahan nama Jembatan Kwansan ke Jembatan Ranugrati atau Jembatan Sawojajar 1 tidak terlepas dari perkembangan pembangunan di Kota Malang.
Baca Juga: Perbaikan Jembatan di Tirto Taruno Dikerjakan Mei, Anggaran Ditetapkan Rp650 Juta
Berdasarkan penjelasan Dwi Cahyono, nama Kwansan merujuk pada salah satu dusun yang ada di kawasan sekitar Sawojajar tepatnya di Jembatan Ranugrati saat ini.
Jembatan Kwansan atau yang saat ini populer dengan nama Jembatan Ranugrati memiliki peran penting sebagai penghubung kawasan pusat Kota Malang dengan sub area Timur yang dipisahkan oleh Sungai Bango.
Seiring dengan laju perkembangan Kota Malang di tahun 1980-an kemudian berkembang kompleks pemukiman baru di sebelah Timur yakni Sawojajar.
“Nama Kwansan diambil dari dusun yang ada di sekitar jembatan Sawojajar sekarang. Dulunya ada dusun yang bernama Kwansan di daerah tersebut,” tutur Dwi Cahyono kepada Tugumalang.id, Minggu (21/4/2024).
Dwi Cahyono memperkirakan nama Kwansan diambil dari aktivitas masyarakat era sejarah klasik yang melakukan kegiatan tambang tembaga dikenal dengan istilah Kwangsan di sekitar Sungai Bango pada saat itu. Sehingga diambil menjadi Kwansan diambil sebagai nama dusun di wilayah tersebut.
Selain itu juga ada versi lain yakni di wilayah kawasan Sawojajar dulunya dipenuhi dengan aneka tumbuhan dan pohot lebat. Salah satunya adalah Pohon Kwansan sehingga masyarakat saat itu lebih familiar dengan nama Kwansan sebelum nama Sawojajar lebih populer hingga sekarang.
Baca Juga: Jembatan Pantai Balekambang Rusak Usai Dihantam Gelombang Tinggi
Terlepas dari nama, Jembatan Ranugrati menurut Dwi Cahyono memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan Kota Malang sebagai saat ini.
Karena pembangunan Jembatan Ranugrati adalah upaya menghubungan Kota Malang sebelah barat dimana pusat pemerintahan, pendidikan, dan juga hiburan ada di sana dengan daerah sebelah timur yang pada saat itu masih terisolir.
“Peran Jembatan Sawojajar (Ranugrati) menjadi penghubung antara Malang sebelah barat dengan sebelah timur yang saat itu masih terisolir sebelum kemudian berkembang pemukiman padat penduduk di Sawojajar,” jelasnya.
“Dahulu sebelum dibangun Jembatan Sawojajar beberapa wilayah Kota Malang terbelah oleh sungai. Salah satunya Sungai Bango yang membelah Kota Malang sebelah Barat dengan sebelah Timur. Kemudian perkembangan di sebelah Timur mulai pesat semenjak adanya jembatan yang menjadi jalur distribusi pembangunan kota,” tandas Dwi Cahyono.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
editor: jatmiko