MALANG | TuguMalang.id – Seorang bocah laki laki yang masih duduk dibangku SMP di Kota Malang diduga menjadi korban bullying atau perundungan oleh sejumlah teman mainnya. Mirisnya, aksi bullying dengan dipukuli, dibedaki hingga ditelanjangi itu direkam oleh terduga pelaku.
Dari rekaman video itu, tampak korban dipukuli berkali kali oleh terduga pelaku menggunakan bantal dan mainan balita berbentuk sapi berbahan karet. Teriakan hingga gelak tawa para terduga pelaku juga terdengar dalam rekaman video itu.
Selain itu, para terduga pelaku juga tampak menaburkan bedak di hampir seluruh kepala korban dengan cara yang kasar. Telapak tangan para terduga pelaku juga memukul mukul ke kepala korban.

Tak berhenti di situ, korban juga ditelanjangi secara paksa oleh para terduga pelaku. Korban yang menangis pun tampak tak dihiraukan. Hingga akhirnya setelah puas, mereka melepaskan korban yang dalam keadaan menangis histeris.
Ibu korban, GPL merasa sedih usai mendapati video itu pada 24 Agustus 2022 lalu dari orang lain. Padahal, dia mengaku juga sering mendapat aduan dari korban bahwa sering dibully oleh teman temannya. Lantaran tak melihat secara langsung, dia mengira itu adalah sebuah candaan anak anak.
Usai mengetahui video itu, dia sempat mendatangi para orang tua terduga pelaku. Namun tak ada itikat baik dari para orang tua terduga pelaku. Hingga akhirnya dia melaporkan dugaan perbuatan bullying itu ke pihak kepolisian.
“Kami sudah laporkan, kemudian diarahkan ke Unit PPA Polresta Malang Kota. Kami buat laporan dan diminta visum. Anak saya ini dibentaki, dipukuli, ditelanjangi sampai pakai celana dalam aja dan direkam,” bebernya, Kamis (1/9/2022).
Dia menduga, aksi bullying itu tak hanya terjadi satu kali saja. Selain itu menurutnya, korban juga pernah ketakutan untuk bersekolah hingga tak masuk selama 2 hari.
Dia berharap para terduga pelaku bisa menyesali dan tak akan melakukan lagi perbuatan itu. Selain itu, dia juga berharap tak ada lagi aksi bullying yang terjadi di Kota Malang.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga mengatakan, pihaknya memang telah menerima laporan tersebut. Kini pihaknya tengah melakukan penyelidikan.
Dia menyebut, harus berhati hati dalam menangani perkara itu lantaran melibatkan anak dibawah umur baik dari terduga korban maupun terduga pelaku. Pihaknya juga melibatkan psikolog yang ada di tim Trauma Healing Polresta Malang Kota.
“Ini sudah kami tangani dan akan kami panggil beberapa saksi. Anak ini trauma, kami berikan terapi, trauma healing di sini untuk penanganan awal korban,” ucapnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko