MALANG | TuguMalang.id – Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77 ini kerap kali dimaknai berbeda oleh setiap orang. Tak terkecuali, Dr dr Dhelya Widasmara SpKK(K) FINSDV FAADV. Dokter spesialis bidang kulit dan kelamin ini bahkan memiliki cara khusus untuk mengisi hari kemerdekaan yang diperingati pada 17 Agustus tersebut.
Sebagai seorang ASN di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, perempuan yang akrab disapa dr Lala ini selalu mengawali perayaan 17 Agustus dengan mengikuti upacara bendera. “Menurut saya, upacara tidak hanya sekedar prosesi ceremonial pengibaran bendera saja tetapi merupakan media untuk membangkitkan semangat juang, menyatukan visi dan misi serta mengenang kembali jasa para pahlawan terdahulu,” ujarnya.
Kebetulan, hari kemerdekaan juga berdekatan dengan hari kelahiran dr Lala. Tepatnya, pada 14 Agustus. Karenanya, momen ini turut dijadikan sebagai momentum spesial untuk menebar kebaikan dan kebahagian pada orang-orang di sekitar.
“Lebih dari itu, ini juga menjadikan pengingat bagi saya untuk selalu instropeksi dan refleksi diri mengenai kontribusi apa saja yang sudah saya lakukan untuk menjadi bermanfaat bagi sesama. Karenaa dengan melakukan hal ini, menjadikan saya sebagai pribadi yang terus dapat berbenah, serta menjadikan pemicu untuk terus berkarya dan berprestasi sebagai wujud mengabdi kepada negeri,” sambungnya.
Kata dr Lala, kemerdekaan berarti ketika seseorang bebas mengkespresikan diri. Termasuk bebas dalam mengambil keputusan, berpendapat, mengambil peran. Bahkan, mengembangkan minat dan bakatnya tanpa diskriminasi. Tentu saja, kebebasan tersebut harus tetap mengikuti norma, aturan, serta nilai luhur yang dijunjung.
Khususnya, di era digitalisasi dan kian maraknya persoalan perempuan. “Sampai saat ini, masih sering kita dengar pemberitaan mengenai berbagai kekerasan fisik maupun psikis yang dialami para wanita, pelecehan seksual baik verbal maupun non-verbal, bahkan di tempat yang seharusnya menjadi wadah bagi mereka untuk berkarya, seperti di tempat kerja atau sekolah. Karena itu, bagi saya, kemerdekaan juga berarti bebasnya kaum perempuan dari perlakuan-perlakuan tersebut,” terangnya.
Sebagai seorang dokter, masih kata dr Lala, dunia kesehatan masih punya banyak PR yang perlu dibenahi. Permasalahan yang dihadapi tidak hanya sebatas permasalahan kesehatan saja. Utamanya, korupsi yang perlu dibasmi.
“Saat ini, Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar sedang berjuang mewujudkan Zona Integritas, menuju Wilayah Bebas dari Korupsi. Bila melihat ke belakang, dr. Saiful Anwar berjuang membangun sarana dan prasarana kesehatan masyarakat di Jawa Timur ketika kondisi negara sangat sulit akibat penjajahan. Sudah sepatutnya menjadi tanggung jawab kita generasi penerus untuk melanjutkan perjuangan beliau dengan cara mewujudkan insan-insan berintegritas yang siap melayani masyarakat,” tukas dia.
Selain itu, perempuan yang juga terjun ke dunia enterpreneur ini bercerita tentang tantangan terbesarnya dalam mengembangkan dua bisnisnya, Elbe estetik klinik yang berdiri pada tahun 2017 dengan instagram @elbeclinic dan skin level yang dibangun satu tahun kemudian dengan akun instagram @skinlevelclinic.
Adapun Skin Level lokasinya berada di Jalan Bendungan Sigura-gura Barat Raya Kav 3 Malang. Sedangkan Elbe Clinic berada di Jalan Ciujung 28, Malang. Kuncinya, tegas dr Lala, adalah melayani dan keinginan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
“Dalam mengembangkan klinik ini tentu banyak tantangan yang dihadapi, namun saya berharap bahwa selain melayani pasien di bidang kecantikan, klinik ini dapat menyediakan lapangan kerja yang layak bagi masyarakat. Sehingga kedua klinik ini patut saya perjuangkan agar menjadi lebih berkembang dan lebih baik lagi, terutama dari segi pelayanan dan juga sumber daya manusia di dalamnya,” terangnya.
Di samping itu, dr Lala juga aktif mengedukasi tentang kesehatan lewat media sosialnya. Mulai dari, Instagram (@dhelya_spkk), YouTube (channel Dr Dhelya), TikTok (@drdhelyaspkk), dan Twitter (@dhelya_spkk).
Ditambahkan dokter modis berambut panjang ini, selain untuk hiburan, media sosial menjadi sarana untuk memberikan informasi dan edukasi bagi banyak orang. Hal tersebut lantas dimanfaatkannya, untuk aktif dan konsisten dalam membagikan informasi seputar topik kesehatan dan permasalahan dalam bidang kulit kelamin.
“Kita tahu bahwa mungkin tidak semua orang di luar sana beruntung memiliki kemudahan akses, baik informasi maupun akses terhadap fasilitas kesehatan. Beberapa saudara kita di luar sana mungkin tinggal jauh dari fasilitas kesehatan atau tidak memiliki biaya berobat. Karena itu saya tertarik untuk terus memberikan mereka edukasi tentang kesehatan secara cuma-cuma melalui sosial media,” paparnya.
Siapa sangka, niat sederhananya mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Ia bahkan kerap diundang menjadi pembicara pada event-event yang diadakan. ” Saya senang bisa bisa berbagi ilmu dan pengalaman di bidang yang saya dalami,” imbuhnya.
Belakangan, diketahui bahwa dr Lala mendapat amanah menjadi Kepala Instalasi Promosi Kesehatan RSUD Dr Saiful Anwar. Menurutnya, ini adalah pencapaian yang patut disyukuri. Mengingat dedikasinya di dunia kesehatan juga tak main-main.
“Walaupun saya baru mengemban tugas tersebut selama kurang dari 1 tahun, namun saya merasa sangat bersyukur karena saya banyak diberi kesempatan untuk berkarya dan memberikan banyak manfaat bagi orang-orang di sekitar,” tegasnya.
Misalnya, ketika Tim PKRS dan Instalasi Gizi RSSA membuat suatu inovasi dengan memberikan kue kepada pasien di rawat inap yang sedang berulang tahun. Rupanya, hal tersebut begitu membuat pasien dan keluarganya terenyuh dan bahagia.
“Saya rasa, kebahagiaan kita dapatkan ketika kita bisa memberi kepada orang lain. Semuanya tidak harus dimulai dari langkah besar, namun hal kecil yang kita lakukan secara konsisten pada akhirnya akan memberikan dampak positif yang luas bagi orang-orang sekitar kita,” terangnya.
Selain usaha keras, pencapaiannya saat ini juga tak luput dari beberapa tokoh yang ia teladani. Salah satunya, sosok R.A Kartini. Bagi dr Lala, Kartini adalah pahlawan besar, terutama bagi kaum perempuan, yang jasanya bisa dinikmati sampai sekarang.
“Setiap perempuan sudah seharusnya mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan, pekerjaan, dan kesempatan untuk berkembang. Saya rasa, masih banyak yang harus dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh wanita Indonesia. Karena masa depan bangsa kita, ada pada perempuan. Dari seorang perempuan yang cerdas, akan lahir generasi penerus bangsa yang cerda,” paparnya.
Karenanya, ia berharap agar generasi bangsa ke depan mampu terus berkarya dan berinovasi. Sebagai generasi penerus harapan bangsa, utamanya generasi muda adalah agent of change.
“Generasi muda bangsa diharapkan tumbuh menjadi ‘manusia-manusia tangguh’ yang mampu menghadapi berbagai macam tantangan dan dinamika kehidupan di era saat ini Generasi muda harus cerdas, terampil, berkarakter dan berwawasan kebangsaan. Sehingga tercipta generasi muda dengan cerminan jiwa Pancasila,” tandasnya.(*)
Reporter: Feni Yusnia
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id